Skip to main content

Posts

Showing posts from January, 2018

Miss, Kenapa Sih Semut Sukanya Sama yang Manis aja?

Jadi ceritanya saya lagi ngajar, hari kedua dibulan ini, private sama murid saya satu-satunya, terlalu menggemaskan. Karena masih season Tahun baruan, jadi ada nastar diastas meja. Tanpa mengurangi rasa hormat saya ijin dulu dong sama yang punya rumah buat nyicip, dan dikasih. "Miss, do you  like nastar?" Sahut  muridku ditengah perjalanan aku  mengunyah nastarku.  "Of course i like nastar. Don't you know that nastar is the favorite of all people kalau lagi taun baruan?" "No Miss, i don't like. I just like ini Miss", sahutnya sambil membuka tutup kue kue bawang. "Sure i like kue bawang also, but i like nastar even more" sahutku. "Miss, do you really like nastar?" Katanya lagi. "Enak ga Miss?" "Why don't you taste it yourself?" Sahutku padanya, lalu dia coba. Dia ambil satu anstra, lalu dia makan, setengah. Even ga nyampe setengah dengan mimik muka yang jelek banget, mimik muka semacam ra

Thankyou Microwave!

Bagi yang suka masak tentunya akan merasa kurang lengkap kalau microwave tidak ada dirumah. Rasaya, masakan menjadi kurang bervariasa, dan kadang terasa lama, apalagi soal manggang- memanggang, pasti ribet deh.  Kemarin, waktu masak didapur, terus saya kepikiran, jadi, adanya microwave ini dari mana ya? Kira- kira dia dapat ide dari siapa sih sampe bisa menemukan laat yang sangat membantu masyarakat di era yang semakin modern nih, let's find out! picture from google Jadi ceritanya  microwave ini muncul dari idenya Percy LeBaron Spencer, beliau merupakan seorang teknisi di perusahaan bernama Raytheon Corp. Katanya sih, Spencer ini dulu tidak lulus sekolah, tapi punya hak paten akan microwave ini. Saya kadang heran, kenapa banyak ilmuwan yang ga lulus sekolah, apa karena mereka merasa tidak sepemikiran kali ya. Awalnya, Spencer hanya mengerjakan magnetron yakni alat berupa tabung hampa udara yang menghasilkan radi

Pesan Sebuah M I M P I

It’s a boy! Aku senang waktu itu aku mimpi bahwa aku melahirkan anak laki-laki dengan pasangan dimasa lalu, jangan Tanya kenapa aku tahu siapa bapaknya. Lah? Pada mimpi itu, ada seorang wanita tua yang mengajak aku berbicara, “selamat ya, anaknya tampan, berapa umur kamu sekarang?” lalu aku menjawab, bahwa aku berumur 23 tahun, yang saat mimpi itu terjadi, umur aku masih 19 tahun. Sebenarnya aku penasaran, kenapa harus di umur 23 aku memiliki anak laki-laki yang tampan itu. Aku tetap menjalani hidup seperti biasanya, mengangap semuanya berjalan dengan baik-baik saja. Tentunya saat umur 19 tahun itu aku cerita dengan pasangan masa lalu tentang kelahiran bayi yang tampan itu, kalau tidak salah, dia tidak menanggapi apa-apa, mungkin dia hanya menganggap itu sebagai mimpi belaka. Tapi entah kenapa, disetiap tahun bertambahnya umur, aku selalu mengingat dan berpegang akan mimpi memiliki anak tampan itu, karena aku percaya bahwa pasti ada pesan. Yang kata orang, kalau kamu memiliki anak

K A R M A

Kar-ma n 1 perbuatan manusia ketika hidup di dunia: hidup sebagai umat Tuhan itu sekadar melakukan darma dan-; 2 hukum sebab-akibat- bukan hanya menguasai manusia, tetapi juga merupakan suatu hukum mutlak dalam alam “Rasain lo, kena Karma” “udah tenang aja, Karma pasti ada. Tuhan adil kok” Banyak orang yang  menggunakan kata Karma untuk hal yang “terdengar negatif” sehingga Karma cenderung berakhir dengan hal negatif. Balik pada KBBI yang mengatakan Karma adalah sebuah “hukum sebab-akibat” yang tidak lebih akan berarti “apa yang  kamu tabur, maka itulah yang akan kamu tuai”. Mungkin pengalaman hidup saya masih belum setegar kehidupan wanita lainnya yang menginspirasi kehidupan yang sedang saya jalani. Bukan hal yang aneh jika terkadang saya suka menggerutu akan sikap orang lain pada saya yang saya rasa “tidak seharusnya” seperti itu. Tidak jarang juga saya mengutukinya dalam hati, mengucapkan segala kekesalan dalam diam, yang pada nyatanya tidak menyelesaikan apa

Ibu/ Mom.

Dua hari yang lalu, tepatnya tanggal 31 Desember 2017 kita siap menyongsong tahun yang baru dimalam hari Tahun ini berbeda, ketika tahun dibuka dengan kondisi Ibu yang menutup mata. Nyeri dada, katanya. Lalu kami menyarankannya untuk terlelap saja, agar rasa sakitnya tidak terasa Sudah lama Ibu berteman dengan penyakit didalam tubuhnya, beberapa datang karena komplikasi yang datang ikut-ikutan. Dengan kondisi Ibu seperti ini kami sudah mulai beradaptasi, walau kadang hati bergoncang karena tak pernah siap untuk kehilangan Saya sadar bahwa menjadi sehat dengan pola hidup yang sehat itu penting. Dengan keadaan Ibu seperti ini, menegur keras diriku untuk menjaga kesehatanku kelak. Aku tau Ibu sedih dengan keadaannya, karena dia tau yang lain akan merasa sakit jika dia sakit Tapi Ibu tetap semangat menjalani hidupnya, karena Ibu selalu yakin bahwa keadaan psikologis yang baik mampu menyembuhkan diri. Tentunya dibarengi dengan pola hidup yang sehat dan pikiran yang positif

Ayah/ Dad.

Aku selalu bermain dengan pikiranku sendiri, dengan sebuah kekuatiran, akan seperti apa sosok Ayah untuk putriku kelak Aku dibesarkan dengan 'jarak' oleh Ayahku. Membedakan dunianya dengan duniaku. Walau aku juga tau tak ada Ayah yang tidak mencintai putrinya, tapi caranya mencintaiku, tak membuatku merasa sebagaimana layaknya aku ingin dicintai Aku sering iri pada gadis lainnya. Yang jalan entah kemana masih saling bercanda gurau, berpegang tangan, dirangkul, bahkan cerita cinta. Sebuah perasaan yang rasanya menyenangkan bukan? Dan tak pernah aku rasakan sumber: google Kekuatiran muncul dalam benakku. Lalu seperti apa seorang lelaki yang kelak pantas menjadi Ayah dari putriku? Yang nantinya tak menciptakan jarak dan membedakan dunianya dengan dunia putri kami. Lelaki yang seperti apa yang mampu membuat impiku jadi nyata? Yang akan menjadi sahabat Putriku sampai dia dewasa bahkan menua Bukan berarti aku tak cinta pada Ayah. Aku hanya merasa kurang dengan apa yang kupunya