Skip to main content

Posts

Showing posts from June, 2017

Saya, Marah.

Entah sejak kapan, mungkin sejak lama. Saya marah. Saya marah karena merasa terlalu baik sebagai seorang saudara perempuan Saya marah ketika bahkan saudara yang lain tidak bisa serajin saya Saya marah ketika saya tahu bahwa tidak semua yang saya inginkan bisa seperti saya Marah karena merasa tak ada yang mampu bekerja secepat dan serajin yang saya lakukan Saya marah dan bertanya apakah menjadi rajin akan menjadi sesakit ini Saya marah apa karena memang saya belum ikhlas dalam bekerja? Apa ini penyebab saya marah? Saya tidak tahu. Saya marah. Saya marah ketika saya menjadi terlalu sensitive. Saya marah ketika saya merasa bahwa saya mampu mengerti kondisi orang lain Saya marah pada diri saya karena merasa mampu merangkul dengan apa adanya Saya marah ketika karena saya terlalu perduli Memperdulikan yang mungkin suka meninggalkan Saya  marah karena saya masih perduli walau sudah tersakiti Saya marah karena saya punya sifat sensitive Apa sifat seperti ini akan selalu mem

Telur- Telur- AN

Beberapa hari yang lalu saya mau masak telur dadar dan udah ngaduk 2 telur yang lama dengan yang baru saja dibeli. Pertama saya ga perhatiin kalau telur yang baru ada aneh- anehnya, tapi setelah saya bawa keruang tamu dan saya makan, ternyata rasanya aneh dan bentuknya sedikit lebih elastis  ketika dibelah-belah. Karena penasaran saya buka 1 telur lagi, bahkan 2 telur, untuk membuktikan apakah yang saya beli ini palsu apa asli. Apalagi waktu itu belinya 2 kotak, eh maksudnya 1 papan telur, isisnya 30. Kan rugi sekali kalau memang 30nya semua itu pada palsu. Untuk mengetes telur yang satunya, saya pun memasak telur lainnya dan ketika dimasak telur ini (yang palsu) ketika dibalikkan untuk memasak sisi yang satunya, hanya dengan mengambil satu sisi, semua isi tertarik dan terbalik dengan mudahnya, sangat berbeda dengan telur yang lama, yang lebih asli. Warna kuningnya pun sangat pucat sekali, jika ditekan tekan  beberapa kali dengan tekanan sedikit cepat dan kuning telurnya lama sekal

Ketidaktahuan, Kebingungan

Saya sering berdiam diri ditengah larutnya malam, berfikir tentang jalan kehidupan yang sepertinya ada yang sudah tahu, sedikit tahu, atau mungkin buta sama sekali. Mungkin saya berada disebuah titik yang dimana diri say amerasa sama sekali tidak tahu apa-apa. Ada titik dimana saya suka membandingkan diri dengan gadis lainnya, sejenak lalu berusaha keras menghapusnya dari pikiran saya. Mengerti bahwa membandingkan diri tidak akan menghasilkan apapun, namun keburukan. Pengutukan. Kadang  lagi saya berifkir tetang cinta. Mengapa stigma seorang anak kecil mungkin dari dulu berfikir akan menikah mempunyai anak dan hidup bahagia. Diumur 20an begini diuji lagi dengan kanan kiri yang bawaannya ingin nikah muda saja. Namun jika digali lebih dalam lagi mungkin tak ada rasa yang pasti ingin dinikahi sedini mungkin. Hah, imut rasanya jika wanita seumuranmu bahkan tidak sibuk dengan mimpi, namun anak dan suami. Atau, pengertian mimpi bagi istri sekarang bergeser? Membesarkan anak dengan bija

DIS CIPLINE

Saya takut berkomentar banyak karena biasanya disiplin ini menjadi konsumsi pribadi setiap orang. Saya adalah anak dari seorang angkatan yang sudah pensiun, dan semasa  muda bapak saya selalu mengajarkan tentang sebuah kedisiplinan. Dari kecil sekali, saya dan saudara saya lainnya sudah biasa dengan sebuah kata tegas, nada keras, dan banyakhal lainnya yang biasanya hanya anak angkatanlah yang mengerti. Kebiasaan ini saya bawa hingga saya besar. Menduduki kursi SD mungkin tidak terlalu terasa, apalagi SMP, namun setelah memasuki bangku SMA semua mulai terasa. Saya hampir tidak pernah terlambat masuk kesekolah, jika saya tidak masuk pun saya akan memberikan pemberitahuan akan alasan mengapa saya masuk, dan sampailah ketahanp perkuliahan yang saya dapatkan di PTN dan saya yakin itu pun karena disiplin yang saya miliki. Disiplin yang diajarkan oleh bapak saya merembes kesemua hal didalam hidup saya. Dalam hal resmi dan tidak resmi, bapak saya juga mengajarkan jika menghadiri sebuah a

Memperbaiki Diri

Saya suka sekali memperhatikan sekitar. Dahulu, bukan hal yang aneh jika saya mengamati seseorang dalam kelakuan maupun perkataan, dan biasanya saya lakukan jika saya penasaran ataupun perduli dengan orang tersebut.  Dahulu juga, sudah lama sekali, saya juga menyukai - suka membantu orang menyelesaikan masalah, ketika saya tahu mereka ada masalah, walau kadang dan memang mereka tidak bilang, yang pada akhirnya- dan jatuhnya- mereka menjadi tidak suka karena kesannya menjadi "sok- tahu" dan "gausah deh ikut campur, ini masalah saya", dan saya menjadi diam saja. Semakin lama saya menjalani hidup dengan banyak pencobaan dan ujian, saya sadar, entah ini karena persepsi personal atau bagaimana, kadang memang tidak bisa dihindari bahwa yang kamu butuhkan didunia ini hanyalah dirimu sendiri sebagai pemeran utama. Mereka, yang lainnya, adalah peran lainnya yang diberikan Tuhan didalam hidupmu untuk membuatmu menjadi pribadi yang sudah digariskanNya sejak engk

Berhentilah,Sudah Cukup.

Untuk setiap dari kita yang tak berhenti menyalahkan masa lalu, maka berhentilah dari sekarang. Aku mungkin tak tahu seberapa berat masa lalu bagimu, seberapa senang, atau seberapa sedih masa lalu datang silih berganti dan mempunyai tempat khusus dihatimu, tapi jika itu selalu menjadi alasan menghambatmu menjadi dirimu sendiri dan menuju jalan yang lain, maka berhentilah. Tak akan pernah ada rasa puas yang kau dapat dengan menyalahkan pihak lain akan kegagalanmu, akan sakit hatimu, akan kekecewaan yang kau rasakan, tak akan pernah puas. Maafkanlah apapun yang sudah kau perbuat dimasa lalu dengan sadar maupun tidak, maafkanlah segala keluh kesah yang terucap baru sekarang seolah ingin mengulang waktu dan meniadakan, karena tak akan berguna. Mulailah untuk menerapkan dan bertindak, karena berharap tanpa tindakan juga tak akan menjadi kenyataan. Maafkanlah semua memori yang datang silih berganti mengelilingi setiap sudut sela-sela otak kanan dan kirimu. Menjadi baik

Memaksa Takdir

Hari ini aku berfikir sejenak tentang sebuah sajak yang aku terka satu persatu tentang sebuah rasa yang aku kira masih ada entah iya atau tidak, aku mau tanya siapa? Perlahan aku diam sejenak bahwa takdir ditangan kita, siapa saja menentukan apa saja kita mau memilih sesuka hati yang dianggap membuat paling bahagia Dulu aku merasa bahwa senang rasanya jika ada yang tidak bisa hidup tanpaku lalu aku salah, sampai aku merasakan beratnya melepas dan tak mampu hidup tanpanya lalu aku belajar ikhlas bahwa mencinta dan menyayang tak selalu persoalan memiliki, dan kulepas begitu saja Melepas bukan berarti tak menggenggam selamanya melepas bukan berarti tidak mendoakan sama sekali karena hal yang paling indah ialah membawakan seseorang didalam doa entah berakhir sama atau tidak, itu sudah menjadi kehendakNya Kadang kita suka lupa bahwa perpisahan terjadi bukan karena tidak disengaja tapi sebuah "clue" bahwa pada akhirnya kamu tidak akan pernah sama Lalu ki

Merindumu, Biolaku

Mari bercerita sedih hari ini aku merindukan sosok hangatmu bentuk lekukan tubuhmu nyaringnya bunyi suaramu kau sentuh hatiku dengan suara merdumu Kau ketuk hatiku yang dulu lugu Kerasnya hati kau redakan dengan mudahnya Hanya beberapa gesekan senar kumainkan lalu kutenang Kumerindumu Kumerindu saat aku bermain denganmu dengan segala kebodohan dan kecerobohanku saat memainkanmu Tak perduli sepemula apa diriku, Aku merindumu, Biolaku Akan selalu kuingat waktu aku memutuskan untuk meninggalkanmu Menyerahkanmu pada tangan yang aku percaya mampu menyayangimu sama sepertiku Menggunakan segala rasa dan raga dalam memainkanmu Sepenuh hatiku, sepenuh hatinya padamu Kelak kita tak bertemu lagi ijinkan aku berpaling darimu, Biolaku Memulai hari-hari baru Dalam mengenangmu disetiap sisi memori kepalaku, aku Merindumu

When something is Missing, And You have no Idea

i think i am not the only one who ever felt like this. this almost every single time hits me, and i have no idea on what is going on. Today, i am feeling the same like i was feeling those last day. Creatively my mind is directly opening browse and look for some ideas about this. Well, what will i find there? Let me tell you some i got from some article i have read. Same as Lukas from Huff.Post who ever felt the same, he said that- that is a normal thing and i though that is very important in your life at least happen once. Lukas Said that when he felt the feeling like missing whom he did not know about what was going on with him. those words he said such " What eventually made me feel differently about it was having something to work towards, something that made me feel like  my life mattered!".  Realizing it or not, that sometimes we feel like nothing happen and nothing to fight for. When i, you, we lose our way to do something. We forget about the purposes of life, and