Skip to main content

Posts

Showing posts from September, 2016

Ini Aku, Menunggu

Aku sudah bilang bahwa aku menyimpan ini Segenap rasa peluh ingin cepat berlabuh Tidak-kah kamu pernah ingin tahu? Bahwa ini, aku. Berbisik dengan alam memanggil manggil namamu Memimpikanmu disetiap tidur malamku Berharap kamu tahu Ini aku, menunggu Sumber: Pinterest Bukankah tidak adil jika membiarkanku menunggu Atau hanya ingin menguji setiaku? Tenang sayang, tak akan usik Selalu disini, tak berpindah Jangan terlalu tahan berjauhan Datang saja dan menetap Peluk segala peluh yang terpupuk Mengelus punggung dan merangkul bahu Mengecup kening Berbisik "jangan kuatir, aku disini, selamanya" Berkata tak akan berpindah kemanapun Memeluk erat, mengakhiri pada altar

Kisah- Kisah Profesi Ns : Fakta - fakta di Rumah Sakit Jiwa

Sudah menjalani minggu kedua melaksanakan program profesi demi sebuah gelar yang dinanti dibelakang nama. Rumah sakit Jiwa tentunya berasa beda dengan dinas dirumah sakit lainnya. Karena yang ditangani tidak semuanya mampu "berfikiran normal". Sumber : Pinterest Penasaran? Ini beberapa fakta yang dapat saya simpulkan selama menikmati dunia dirumah sakit jiwa : 1. Dirumah sakit jiwa banyak pasien dengan beragam penyakit seperti: halusinasi, waham, perilaku kekerasa, defisit perawatan diri, isolasi sosial, harga diri rendah, stress, depresi, maupun penyakit fisik lainnya yang menjadikan pasien menjadi terganggu jiwanya. 2. Banyaknya pasien hingga beratusan, setengah dari ratusan ratusan pasien tersebut dihuni oleh para pasien lelaki. 3. Karena gangguan yang dimiliki, para pasien kebanyakan tidak mampu membersihkan diri sendiri, alhasil, jangan heran jika pergi kerumah sakit jiwa akan ada bau khas yang menjadi ciri khas. 4. Tidak sedikit juga pasien ya

Rumah Sakit Jiwa : Syukur Pada Tuhan Kamu Sehat Jiwa Raga

Tak pernah terbayangkan sebelumnya akan seperti apa kehidupan dan suasana di rumah sakit jiwa. Pertama kali masuk berdinas, masih takut dan tidak berani bersentuhan atau bahkan berbicara dari jarak dekat dengan klien. Paling dekat hanya 1 meter saja, dan dibalik jeruji besi jendela. Tidak semua pasien rumah sakit jiwa dapat dibebaskan begitu saja. Banyak dari mereka yang terobsesi ingin kabur dengan kondisi yang masih buruk dan kooperatif. Alhasil, habis makan pagi selalu saja masuk lagi kekekamar dan dikunci. Jika ingin berkomunikasi, tentu lewat jendela besi saja, dan tentunya kamar mandi berada didalam ruangan agar klien tetap lancar dalam proses toileting.                                     Diagnosa yang sering ditemukan di rumah sakit jiwa mulai dari halusinasi pendengaran, penglihatan, perabaan. Ada juga waham kebesaran, waham nihilistik, waham unik lainnya. Diagnosa perilaku kekerasan, suka memukul jika kambuh, bagi klien awal tentunya dirantai menghindari terj

LDR : "Rasa Kita" Lebih dari Ini, Yakinlah

Kita bersatu karena kita merasa bahwa kita pantas untuk saling melengkapi. Sebelum kita jatuh lebih dalam, bukankah kita sudah merasakan baik baik buruk semua keadaan. Ketika hubungan kita berlangsung cukup lama, berarti kita sudah merasa nyaman dan cocok. Merasa pantas untuk saling membahagiakan. Waktu tidak ada yang tahu, ketika semua harus berubah dan memutuskan kita untuk jauh. Dulu, kita sangat sungguh untuk melaluinya karena kita berdampingan. Namun kali ini aku harus buat apa? Kita tak bisa berbuat apa apa. Karena perpisahan jarak ini juga pada akhirnya untuk kita. Saling mengejar mimpi dan memenuhi syarat memantaskan diri. Ini hanya satu dari sekian banyak proses yang harus dilewati. Ketika yang lain kita mampu, ini juga pasti bisa. Sewindu bahkan lebih kita tak jumpa. Terbentang jarak dan hanya bisa memandangmu dari kejauhan. Segala pertentangan, kesalahpahaman tak jarang terjadi diantara kita. Ketika salah satu dari kita tak sanggup bersungguh. Takut menganggu.

Rumah Makan Dekat Rumah Sakit : Seram- Seram Sedap

Untuk kedua kalinya ber-orientasi di rumah sakit. Semakin lama berada dirumah sakit, rasanya semakin siap gak siap untuk bekerja dilingkungan ini. Beberapa sumber juga mengakui bahwa rumah sakit adalah sarang penyakit. Dimana ini adalah tempat kamu bisa menemukan setiap orang dengan setiap penyakit yang berbeda. Keparahan yang sedang hingga keparahan tak terdeskripsikan. Banyaknya pasien maupun pengunjung rumah sakit, baik yang berobat inap maupun berobat jalan, memiliki virusnya masing-masing. Tanpa kita sadari, kita menghirup salah satunya. Virus, bakteri, yang ada dirumah sakit dapat berpindah dengan mudahnya. Apalagi kita ketahui bahwa udara adalah perantara yang baik hati yang membawa dari ujung ke ujung tiada ujung. Kita ataupun mereka yang tidak tahu apa-apa bisa saja terserang tiba-tiba jika kita berhasil dimasuki oleh udara yang terhidup yang mengandung virus maupun bakteri. Banyaknya tempat dagangan bukan lagi hal biasa. Ketika semua harga menjadi lebih

Orientasi penyelesaian "NERS" pertama, di Rumah Sakit Jiwa

Sudah sekitaran 3 minggu, dihitung sejak saya menyelesaikan seluruh proses mata kuliahan umum selama 4 tahun. Kali ini, ada proses setahun selanjutnya yang dikatakan "profesi Ners".  Dalam Fakultas Keperawatan khususnya Sarjana keperawatan memiliki paket perkuliahan selama 5 tahun. Empat tahun pertama ditempuh didalam masa perkuliahan kampus dan belum praktik kerumah sakit, walau program Sarjana Keperawatan lainnya ada juga yang sudah. Namun beberapa masih belum. Di program tahun yang ke-5 sebenarnya tidak menjadi keharusan. Bisa mengikuti, bisa tidak. Hanya saja, jika tidak mengikuti akan sulit untuk bekerja dirumah sakit. Itulah perkenalan singkat mengenai proses perkuliahan Sarjana Keperawatan. Dalam fase setahun selanjutnya banyak stase yang akan dilewati. Dari klinik, maternitas, bedah, panti jompo, puskesmas, hingga rumah sakit Jiwa.  Perkenalan stase pertama ini cukup unik, di Rumah Sakit Jiwa. Walau awal-awalnya belum berasa apa-apa, melihat keada

"Fakta Angkutan" terbaru yang Saya Tahu

Hari ini, awal september bahagia. Saya menemukan sebuah fakta yang baru saya tahu tentang angkutan di kota saya, kota Medan. Pada malam hari, para supir angkutan menunggu lama untuk memenuhi angkutan yang dikendarai, dengan harapan angkutan dapat penuh dan supir angkutan dapat langsung pulang menemui anak san istri, tentunya bagi mereka yang sudah menikah. Disebuah ujung disekitaran jalan dekat Mall yang sudah tidak terpakai lagi, berdiam diri lah angkutan dan menunggu lama. Disekitaran angkutan terdapat dua orang yang terlihat seperti mengorganisir semua angkutan yang lewat didaerah simpang tersebut dan berkata "maju.. maju. Woi, maju..." dan angkutan lainnya pun maju. Kebetulan, angkutan yang saya naiki adalah angkutan yang berdiam diri cukup lama dipersimpangan tersebut, dan anehnya tidak diteriaki oleh orang yang saya lihat sebelumnya. Angkutan ini terlihat santai, tanpa takut berburu pindah karena diteriaki. Cukup mengherankan kelihatannya. Tak lama

Karena Ketulusan tak Selalu Menuntut Kemulusan

Terkadang saya merasa bahwa ini tidak layak. Terlalu suka menulis berbau hal yang merujuk ke arah yang sedikit redup, dan gelap. Hanya saja, kegelapan dan keredupan ini selalu memberikan inspirasi dam energi yang mengasupi setiap tetesan mimpi. Berbincang tentang sebuah cinta dan cita, tak lepas dari sebuah ketulusan. Ketulusan dalam menjalani apa yang harus dilewati baik dengan sempurna atau bergejolak sana sini. Kali ini ijinkan aku berbicara mengenai cinta, jujur saja aku tak terlalu pandai. Karena yang ku tahu hanya luka. Dan aku, kamu, kita sudah terbiasa. Sumber : pinterest Bukankah yang kumiliki hanya sebuah ketulusan, ketika aku berfikir bahwa seharusnya ketulusan itu punah, sirnah. Tak selayaknya lagi aku, kamu, kita menerapkan ini semua. Karena ketika yang terjadi tidak sesuai dengan yang diharapkan, sebuah ketulusan selalu saja menjadi umpan. Menjadi batu sandungan. Bukan pengampunan, ataupun pelajaran. Waktu kian berputar. Hingga kita akhirnya mampu membu