Skip to main content

Posts

Showing posts from March, 2016

Cita-Rasa, dalam Diam

Cinta sejati selalu mempunyai defenisinya masing-masing. Aku, kamu, bahkan siapapun diluar sana yang berbicara tentang cinta akan mendefenisikan cinta sejati dengan “versi” yang mereka rasa memang “layak” dijadikan sebuah defenisi. Mengarungi waktu yang tidak sebentar denganmu membuatku memupuk terlalu banyak rasa dan cita. Sebuah mimpi yang sebenarnya aku tak tahu akan menjadi nyata atau malah hanya sebuah hampa. Walau kadang cintaku ini hanya ada di dalam diam semata. Terkadang, aku memilih untuk memungkiri bahwa aku akan menunggu. Meneriaki hatiku dengan lantam agar dia tahu bahwa dia tak layak untuk itu. Sebuah rasa yang masih kabur hingga saat  ini belum menemukan titik kejelasan. Walau ada yang bilang firasat akan selalu berkata benar karena alam bawah sadar kita yang mungkin hingga sekarang saling berghubungan. Tak kupungkiri aku selalu mengagumimu dalam diammu, juga diamku. Membiarkanmu dengan tingkah unikmu yang akan selalu menjadi pusat perhatian lirikan dari mat

Tulisan Indah ini Dipersembahkan Untukmu, Future Husband

Aku selalu bertanya pada malam, tentang siapa dirimu kelak. Walau aku bukan wanita satu-satunya di dunia ini yang akan selalu menunggu yang namanya cinta sejati. Berbekal-kan cerita cinta yang indah dari kumpulan-kumpulan kisah nyata membuatku menangis sendu akan apa yang namanya perjuangan dan penantian, walau menunggu datangnya dirimu adalah perjuangan yang sedang aku lalui kini. Dear kamu, Future Husband. Mereka berkata bahwa aku terlalu cepat jika membicarakanmu pada banyak orang, mereka bilang bahwa tugas wanita hanyalah menunggu, tak perlu mencari kesana-kemari karena datangnya akan selalu tepat waktu. Tapi aku selalu bertanya pada hati, sampai kapan harus menanti. Memberikan dirimu sebuah tanda adalah langkah yang tepat yang sudah dilakukan dari dulu, hanya saja perjuangan dan penantian selalu menjadi alasan  untuk kita tidak bersatu dengan semudah ini. Ah, yang benar saja, dunia sudah membiasakan kita untuk tak dengan mudahnya mendapatkan sesuatu, katanya sih agar kita bis

Kepada Kamu, Sang Pemberi dan Penerima Surat Cinta

Klik! Aku tak pernah menduga bahwa surat cinta itu memang nyata. Saat pertama, tahun 2010 saat ulang tahunku yang ke 16 aku mendapatkan surat cinta pertamaku. Awalnya aku ragu, karena ini berasa tak nyata. Seperti kembali ke zaman dahulu yang tak bisa menggunakan teknologi, hanya surat. Senang bukan main, karena rasanya pasti berbeda. Orang yang menulis surat cinta memang bukanlah orang yang dapat dikatakan romantis, hanya saja, beberapa pria yang tidak romantis memiliki beberapa ciri khas yang akan kelihatan seperti romantis namun tidak. Tetapi percayalah, itu sungguh menyenangkan.  Tak berhenti hanya pada saat itu, aku selalu mendapatkan surat cintaku yang selanjutnya di tahun selanjutnya, tepat saat hari valentine. Ringkasan kata sederhana berteman dengan potongan-potongan cokelat yang tak akan sanggup jika dihabiskan dalam sehari. Rasanya bukan lagi seperti mimpi, kali ini aku sadar bahwa hatiku sudah ada yang memiliki. Percaya atau tidak, surat berisi rangkaian kata cin