Skip to main content

Posts

Showing posts from January, 2016

Apa daya, Tangan Tak Sampai

Bukan maksud hati untuk terus merindu, hanya saja dia bergerak maju mundur sesuka hatinya. Berharap apa yang dirindukan merasakan pesan yang telah disampaikan. Siapa sangka bahwa kita sebenarnya tak ada yang sanggup untuk memendam. Sebuah rasa dan asa juga lara yang menumpuk menggunung ingin ditebas dan diredakan kembali.  Apakah hanya aku yang tak mampu menggenggam? Apakah cuman aku yang tak mampu menggapai? Bukan-kah rindu itu sebuah penyakit yang mempunyai obatnya sendiri untuk menyembuhkan? Ah, hanya saja obat yang tepat kadang sangat sulit dan tidak mudah didapatkan. Karena sebuah genggaman maupun pelukan erat adalah hal yang luar biasa yang akan selalu dinanti bagi mereka yang sulit menggapai. Jauh didalam hati, ombak beriak-riak menandakan kekesalan dan kekecewaan akan rindu yang tak dapat dilampiaskan. Menunggu waktu yang kadang tak jelas kapan datangnya. Berbahagialah kamu pemilik sang pereda yang dekat. Pemilik obat dan vitamin yang mudah d

Sumbawa Besar, NTB

Nikmat Tuhan mana lagi yang kamu dustakan? Sumbawa Besar, Nusa Tenggara Barat adalah hal yang luar biasa yang perlu kamu rasakan dan jangan lewatkan. Iya sih, sungguh jauh. Dan biaya tidak murah untuk mencapai tempat ini, tapi pantai ini sangat menjanjikan sebuah kenikmatan surga yang luar biasa. Pantai kencana adalah salah satu pantai yang bisa kamu kunjungi saat ke Sumbawa, NTB. Banyak pantai lainnya yang bisa dijadikan tempat luar biasa. Indahnya tempat ini, pulau ini, ialah kenikmatan jauhnya dari polusi dan asap-asap yang merusak paru. Pohon yang asri dan bisa ditemukan disetiap sisi jalan. Alangkah enak-nya jika kita lebih menghargai pulau tanpa harus membunuh pohon sang pemberi nafas tambahan. Bukan hanya udara sejuk. Awan nan biru, juga batu-batuan yang berbagai bentuk yang bisa ngehiasin kamar kamu atau letak dimanapun yang kamu mau. Karang dan batu-batu besar masih banyak banget di pantai ini. Jejak kaki yang menemani setiap langkah dengan pantai nan puti

Kalau Jodoh, Ga Kemana Kok

Dear diary, sebuah kalimat yang sering dituliskan di-awal bagi mereka para pencinta tulisan buku diary yang selalu berganti-ganti jika buku mereka habis, tapi tetap saja “dear diary” akan selalu jadi kata pembuka. Baik wanita maupun pria, dari hasil amatan yang saya lakukan sekian lama membuktikan bahwa masing-masing gender mulai memikirkan “hubungan” dan juga “pasangan” sejak menginjak angka 20. Tidak tahu kenapa, rasanya angka 2 di-awal angka umur itu   memiliki magic-nya tersendiri. Walaupun beberapa dari mereka sama sekali acuh tak acuh (dapat dihitung jari) namun sejujurnya dalam didalam yang paling dalam hati mereka bertanya akan keberadaan jodoh mereka yang sedang menikmati waktunya dengan orang lain yang bukan jodohnya. Well, kata pepatah “if it’s meant to be, it will be” kalau kata orang-orang, “kalau jodoh, ga kemana” kalau kata saya “saya juga menunggu jodoh, sih. Eh” ya gitu deh. Tapi kesimpulannya adalah “if it’s meant to be, it will be”. Saya akan menceritakan 3 k

Terbang Jauh, Tak Selalu Seburuk Itu

  Pernah ga sih kepikiran kenapa ada lagu “I believe I can fly” atau lagu “flying without wings” atau lagu lain yang ada fly-fly-nya yang artinya itu ga jauh dari sebuah kebebasan. Disetiap sisi diri manusia kebebasan adalah perilaku dan sifat yang pasti ada,   walau pada nyatanya memang porsi kebebasan yang masing-masing kita miliki akan selalu berbeda.  Apa cuman saya saja yang masih dilingkupi para makhluk Tuhan yang menganggap kebebasan adalah hal ytang akan selalu buruk? Dimulai buruk dan berakhir buruk? Ah, ayolah, zaman sudah abad ke-21 dan kita semua sebentar lagi juga akan punah. Buat kamu-kamu yang sudah merasakan kebebasan dan telah diberikan sayap untuk terbang sejauh yang kamu bisa, nikmatilah-syukurilah. Bukan sebagian kecil namun banyak yang masih saja tak diberi sayap untuk terbang menikmati indahnya dunia kebebasan tanpa syarat. Kebebasan bukanlah selalu buruk, kebebasan adalah sebuah tindakan yang pada skhirnya menunjukkan seberapa bertanggungjawabnya d

Pulanglah, Pundak

Setiap kali aku berserah pada malam, dia hampir tak perduli. Malam selalu membiarkan aku untuk merasakan getirnya rasa yang mungkin bukan hanya aku yang rasa. Mereka bilang, abaikan saja malam jika dia mengabaikan aku, namun aku tak pernah sanggup untuk itu. Setiap hari aku selalu bercerita pada malam, bercerita tentang kamu yang tak kunjung pulang membawa genggaman dan sebongkah pelukan erat memeluk rapat. Malam bilang, pundak juga tak sabar, hanya saja, pundak tak punya alasan banyak untuk segera beralih waktu dan memberikan sandaran. Bukankah malam selalu saja memberikan kesedihan? Apa malam juga membawa kesenangan padamu? Tentu. Aku percaya malam akan membawa pundak-ku pulang.  Memberikan sandaran kuat dan pelukan nan hangat. Menenangkan bahwa pundak memang akan selalu pulang pada saat dan waktu yang tepat.  Aku tak perduli seberapa sering mereka dan malam berkata bahwa apa yang kutunggu tak selalu datang pada waktu yang tepat. Namun yang kutahu, pundak-ku akan s