Skip to main content

Tentang Kewarasan Kita; Covidian 2020

Sudah sejak lama, tapi rasanya ingin disimpan saja. 
Tapi  kali ini sudah tidak ada ruang lagi untuk menyisipkan penat. 
Semua sudut sudah terisi penuh.
Aku bukan satu-satunya, yang merasa semakin tidak produktif dikala PSBB, di kala social distancing, dikala kerja #dirumahaja; walau tanpa adanya mereka dahulu, aku, dan mungkin kita, tidak seproduktif adanya.

Dari awal social distancing dan kerja dari rumah ini diadakan, concernku hanya satu dan masih satu: menjaga diriku agar tetap waras, menjaga segala kegelisahan dan kecemasanku dalam rentang yang normal, tidak mencapai puncak, atau aku akan kelelahan menangani diriku sendiri.

Mungkin ini juga terjadi dengan kalian yang merasa segala kegelisahan, kecemasan, kekuatiran, sudah diambang rata-rata. Saranku, carilah seorang teman terdekat, cerita sepuasnya, tidak perlu ada jawaban, tidak perlu harus segera diselesaikan, luangkan isi hati dan pikiran, menjadi tenanglah walau hanya sesaat.

Young lady hugs herself with love, love your self Premium Vector

Concern tentang  menjaga diriku tetap waras sudah ada sejak Maret, sampai akhirnya yang kutakutkan terjadi. Semakin kesini, beberapa dari kita mulai mengangkat isu kewarasan diri ini  sebagi concern utama, psikis kita muali terganggu, semakin cepat merasa lelah, semakin sensitif, mudah sekali menyerah, kehilangan harapan, dan banyak gejala gejala lainnya yang peru kita sadari sejak dini dan atasi.

Untuk kamu yang merasa lelah,
Untuk  kamu yang merasa putus asa,
Untuk kamu yang merasa tidak berguna,
Untuk kamu yang kehilangan harapan,
Untuk kamu yang berhasil menjaga diri untuk tetap sadar,

Kamu tidak sendirian.
Kita semua sedang menghadapi ini.
Kita semua sedang berada di fase ini.
Carilah seorang dua orang teman.
Berbagi dan ijinlah untuk bersandar sejenak.
Bersabarlah pada diri, berilah pengertian lebih.
Kamu tidak sendirian.
Jangan terlalu kerasa pada diri dimasa masa seperti ini.
Tidak menjadi produktif, tidak masalah.

Self Love: Hugging Yourself - Rachel Burris - Medium

Kamu masih menjadi manusia dengan jiwa sadar saja, sudah jauh lebih dari cukup.
Kita mulai lagi dari awal,ya.
Kita belajar lagi.
Belajarlah untuk melepas.
Belajarlah untuk jauh lebih lapang dada.
Belajarlah untuk memahami, kita semua sedang di uji.
Bersabarlah akan keadaan.
Bersabarlah sebentar lagi.
Sebentar lagi.

Comments

Popular posts from this blog

Beruntungnya Memilikimu, Ini 10 Lagu yang Menggambarkan Perasaanku

Siapa sangka dizaman semaju ini, bahkan anak sekolah dasar saja sudah mengenal cinta ataupun istilah pacaran di dunia mereka. Walau memang sekolah dasar aku juga sudah mulai tertarik dengan yang namanya lawan jenis, tapi semua berbeda dengan tahap yang memang seharusnya. Saat itu, masih sekolah menengah pertama ketika pertama kali aku melirikmu, walau hanya dengan tatapan sekilas tapi aku tak pernah tahu ternyata kamu bukan cinta monyetku. Seiring dengan waktu, aku hanya merasa bahwa kamu milikku. Tak pernah tahu nyata atau tidak,  indah atau tidak, jelas atau buram, hanya saja hati selalu berkata bahwa kita memang selalu satu. Tatapan yang berbeda hari demi hari menunjukkan adanya sinar menuju arah terang yang membuatku selalu merasa berbunga setiap hari, dengan hayalan dan imajinasi nan tinggi yang selalu aku asah setiap hari. Tak tahukah kamu,  10 lagu ini akan selalu mengingatkan hatiku pada dirimu : Nothings  Gonna Change sversinya westlife yang feat dengan Diana ros

Pengalaman Pertama Demo Teaching: It was Fun!

Saya selalu percaya bahwa hidup kita Cuma sekali. Isilah dengan hal positive sebanyak yang kamu bisa. Apalagi jika orangtuamu memberikan kebebasan dengan istilah “bebas bertanggungjawab” (jika kamu pernah dengar istilah ini berarti main kamu udah cukup jauh); maka manfaatkanlah itu, lebarkanlah sudut pandangmu, dan bertemanlah, lalu mendengarlah, sebanyak yang kamu bisa lakukan. Hal positive yang dapat saya lakukan hari ini adalah demo teaching. Yey! Saya tamat dengan background titel kesehatan. Bahkan saya belum pernah mengajar kelas sebelumnya. Pernahnya ngajar namun hanya face to face; eyes to eyes (kelas private). Dalam hal mengajar tentu berbeda rasanya jika mengajar dengan kelas yang ramai, dibandingkan dengan mengajar hanya 1 atau 2 murid, yang biasanya akan lebih dekat dan pendekatan lebih intens. sumber: google Dengan ilmu yang lupa-lupa ingat. Tapi tentunya saya belajar dong sebelum demo teaching. Saya ga akan biarkan diri saya kelak memberikan informasi yang s

Untitled Poem #2

like every single slices of my body fall apart and it just, like that just like the leaf that easily plucked without considering anything too much assumption too much statement ensured too stupid to be true too stupid to be real and it just, happen with strangers that is unknown, before too stupid to regret too late to wake me up the untold story let's called it mystery that you and i even do not know or may be, know that it is just it that stupid easily plucked the late moment to realise that you are as easy as that to be cheated with statements with assumption too stupid to be true