Sudah pernah ke kota tua belum? Saya sudah! Sudah sekali,
doang. Kota tua Jakarta juga dikenal dengan sebutan Batavia lama, sebuah
wilayah kecil dijakarta, Indonesia. Pada awalnya, kota Tua merupakan kawasan yang dibangun
colonial Belanda sebagai pusat perdagangan di iAsia. Kota Jakarta yang saat itu
dikenal dengan nama Batavia menjadi kawasan pusat perdagangan dari maupun
keluar negri lewat jalur pelayaran.
Apa saja yang dijumpai di kota tua? Banyak! Wisata kuliner
juga cukup banyak ditemukan didaerah sekitar. Berdekatan dengan kota tua, kita
bisa sekalian mengunjungi Museum Bank Indonesia, Museum Bank Mandiri, Museum
Wayang, Batavia Café, Museum Fatahillah, dan banyak lainnya.
Lalu bagaimana dengan kondisi cuaca? Tentunya panas, jika
musimnya. Dan seperti biasanya, penjual minuman juga banyak dimana-mana.
Beberapa pedagang membawa minuman dingin dengan berbagai jenis rasa dan berbagai
jenis warna, jika dilihat-lihat, tentunya kita sudah merasa biasa, lalu seorang
teman celetuk mengingatkan: “Kalau entar kamu haus, jangan beli minuman disini,
baik yang dingin maupun air mineral biasa”, sahutnya.
“emang kenapa?” Biasanya saya percaya minuman mineral dimana
saja, dengan persepsi minuman mineral tidak dikotak-katik oleh penjual, teryata
saya salah. “Ga juga, aku juga kemarin beli mineral karena cukup dipercaya, eh
waktu dibeli taunya minuman mineralnya
udah kebuka dari segelnya, kayaknya udah di isi ulang gitu sih gatau pakai air
apa, ya karena haus aku minum aja”, loh?
Lalu kami berlanjut
berjalan menyusuri dan menikmati daerah sekitar. Ingin rasanya bermain sepeda
dan memakai topi dikepala, sayangnya pakaian yang tidak sesuai tidak memungkinkan menggunakan sepeda untuk
membantu mempercantik poto-poto dilokasi sekitar. Selesai sudah, kami lanjut
berjalan kearah pulang, sambil mencari halte terdekat, kami berjalan
dipinggiran. Dekat trotoar, tentunya. Tidak jauh dari lokasi berpoto, kira kira
100 meter, saya melihat seorang bapak, seorang ibu, dan anak kecil di pinggiran
dan sedang mempersiapkan minuman berwarna yang dijual dikota tua yang sudah
dilewati tadi. Minuman berwarna sudah terisi setengah, tinggal ditambah dengan
bongkahan es batu agar terlihat segar, hanya saja saya menjadi terstigma
karena info yang diberikan teman saya sebelumnya seperti langsung terbukti
begitu saja.
Tidak jauh dari lokasi keluarga kecil tersebut terdapat air
yang berjatuhan dari genteng, mungkin air hujan, atau air entah dari mana, yang membuat saya berfikir apa airnya diambil
dari situ ya? Karena tempat pembuatannya juga di pinggir-pinggir dekat selokan
dan lokasinya berbau kurang sedap. Bayangkan saja jika ada yang dengan mudahnya
percaya dan membeli minuman air yang tidak jelas dari mana.
Sungguh sangat disarankan agar tidak membeli minuman ataupun
makanan yang terlihat kurang meyakinkan, jika memang merasa kehausan, terdapat
mini market terdekat dan lebih baik dan lebih dipercaya untuk berbelanja
disana. Dari pada harus merasakan sakit perut karena kebersihan yang tidak
jelas, lebih baik dihindari saja bukan? Atau, jangan lupa bawa sendiri dari
rumah ya!
Comments
Post a Comment