Kita semua dilahirkan dengan rasa ingin tahu yang tinggi. Hanya saja, beberapa dari kita lebih meninggikan ego sipemalas yang sama Sekali tidak tahu tentang apapun, kecuali dirinya sendiri.
Aku berharap pada langit, semesta alam, apa bisa jika suatu hari nanti aku mampu membaca detail isi didalam pikiranmu. Tentang apa yang kau pernah bayangkan, tentang bagaimana aku dulu pernah mengisi hari harimu, tentang bagaimana akhirnya aku sudah menjadi bayangan saja. Gelap. Bahkan tak berniat untuk kau lihat.
Aku ingin menelusuri setiap elok jalan pikiran manusia. Tentang bagaimana mereka menciptakan sebuah persepsi. Tentang bagaimana akhirnya sebuah rasa bisa timbul tanpa diduga. Bisa juga hilang seketika tanpa rencana.
Andai saja kemampuan itu beneran ada. Aku ingin rasakan bagaimana sehari saja, menjadi proffesor Charles Xavier. Bisa membaca pikiran siapa saja. Masuk ke dalam pikiran siapa saja. Memberikan pesan hanya dengan sedikit berkonsentrasi. Punya kemampuan untuk dapat mempengaruhi. Melihat kejadian yang akan terjadi.
Jangan terlalu berpikir berat dalam membaca tulisan ini. Aku hanya tak punya ruang untuk melabuhkan isi kepala yang meronta ronta ingin didengarkan. Hanya oleh mereka, yang tak mungkin diharapkan akan mendengar.
Bolehkah sekejap saja aku memutar waktu. Untuk setiap kecerobohan yang ku ulang dengan sadar. Untuk setiap kecerobohan yang tertolerasi dengan sangat tidak pintar sekali. Rendah diri. Sungguh tidak pantas.
Satu yang pasti. Bahwa ujian akan selalu datang saat engkau sudah bersiap untuk belok ke jalan yang lebih terang. Ujian yang kau tau bahkan sulit untuk kau indahkan. Lalu bagaimana mau menang? Sungguh sangat tidak pantas.
Dunia sudah kehilangan arti sebuah kesetiaan.
Comments
Post a Comment