Jadi kemarin sebuah akun di instagram membuat sebuah survey kecil-kecilan kepada follower yang kebanyakan dijawab oleh perempuan, dan memang pertanyaannya lebih menjuru pada perempuan. Kelak, jika sudah menikah dan punya anak, ingin menjadi ibu rumah tangga saja, atau melanjutkan karir sih?
Tentunya ini menjadi sebuah persoalan. Banyak yang pro, banyak juga yang kontra. Namun dari kedua pilihan, hampir kebanyakan wanita yang menjawab memilih untuk melanjutkan sebagai istri yang merawat keluarga, namun tetap menjalankan karir.
Kebanyakan wanita yang memilih melanjutkan pekerjaan dan menjadi wanita karir dikarenakan:
sumber: google
Keinginan untuk memiliki "uang jajan" sendiri. Walau memang pada akhirnya istri akan diberikan suami pemasukan setiap bulan. Karena uang suami adalah uang istri dan uang istri adalah uang istri, seharusnya tidak perlu kuatir dong. Tapi tetap saja, beberapa wanita merasa tidaklah puas, apalagi dengan banyaknya keperluan perawatan diri yang di-inginkan.
Tidak Ingin Direndahkan. Beberapa wanita lainnya juga menyampaikan pendapat mereka. Bahwa tidak sedikit pria yang menganggap dirinya superior. Karena suami, bekerja, mencari uang, lalu merasa superior. Merasa bahwa istri bukanlah lagi terlihat sebagai rekan, namun pembantu. Beberapa suami juga memperlakukan istri dengan sesuka jati karena alasan pencarian nafkah tersebut. Dengan banyaknya kejadian seperti ini, banyak juga wanita yang pada akhirnya memutuskan untuk mencari uang tambahan mereka sendiri.
Disamping kedua hal tersebut, wanita juga memiliki keberatan dalam diri jika harus berhenti bekerja:
sumber: google
Jika sudah single parent, memang harus berjuang bukan? Kalau sudah begini alasannya, memang siapapun tidak berhak lagi mengintervensi. Kadang ada keluarga yang sudah ditinggalkan kepala keluarga lebih awal. Yang artinya bahwa ibu-lah yang kini menjadi kepala keluarga dan menanggung segala keperluan dari anak-anak. Berusaha agar anak mampu menyelesaikan pendidikannya dengan baik dan benar. Hingga pada akhirnya Ibu berharap bahwa segala perjuangannya selama ini akan terbayarkan.
Takut jika anak merasa tidak disayangi. Atau mungkin jika memakai baby sitter, Takut jika anak akan lebih menyayangi baby sitter-nya. Dijaman yang sudah semakin maju ini, tidak sedikit orang yang menggunakan strolling kemana mana. Tentunya juga masih banyak baby yang dirawat oleh baby sitter dirumah. Dengan intensnya jumlah bertemu baby sitter dengan anak dibanding ibu dengan anak, maka batin mereka pun lama-kelamaan semakin dekat. Hal tersebutlah yang juga kebanyakan ditakutkan para wanita. Takut kasih sayang anaknya tidak dibagi. Taku jika anaknya lebih menyayangi baby sitter, dan masih banyak kontra kontra yang mungkin masih bergejolak disetiap hati seorang Ibu.
Dari kedua masalah tersebut, kiranya kita bisa ambil maknanya bahwa menjadi ibu rumah tangga maupun ibu yang bekerja adalah pilihan. Perbedaan jumlah bertemu yang berbeda, dan banyak lainnya. Ini juga yang pada akhirnya membuat seorang wanita menjadi dilema. Namun ada sisi untungnya juga jika sebagai ibu rumah tangga.
Pendekatan yang lebih intens. Pengajaran yang lebih terpantau. Kasih sayang yang cukup. Dan banyak hal lainnya.
Comments
Post a Comment