Skip to main content

Suatu Hari Saat Tujuh Belasan; Sehat Nak?

Jadi waktu itu saya sedang duduk di bangku kelas XII SMA. Masa-masa terakhir disekolah, tingkatan paling tinggi disebuah jenjang Sekolah Menengah Atas. Waktu itu diadakan banyak perlombaan saat 17-an sekitar tahun 2011. Tentunya banyak sekali jenis perlombaan yang diadakan. Dari perlombaan yang ber- regu, maupun perlombaan yang hanya bermodalkan diri sendiri.

Perlombaan ber-modalkan diri sendiri kalau tidak salah waktu itu hanya satu jenis perlombaan. Seingat saya tidak ada lomba bernyanyi, yang ada hanya lomba berpidato bagi semua siswa disekolah saya. Tentunya pidato tersebut terbagi atas dua jenis perlombaan. Yang pertama, lomba berpidato dengan bahasa Inggris. Yang kedua lomba dengan berpidato bahasa Indonesia.



Karena niat dalam diri hanya untuk mengasah kemampuan diri dan kepercayaan diri tampil didepan banyak orang, saya, yang tanpa persiapan apapun dan hanya dengan niat sesederhana tersebut, mendaftarkan diri saya untuk mengikuti perlombaan berpidato bahasa indonesia. Walaupun sesungguhnya saya ingin berlomba dengan berpidato bahasa Inggris, namun karena saya belum percaya diri dengan kemampuan yang saya miliki sebab itu saya hanya mendaftarkan diri dengan lomba pidato menggunakan bahasa Indonesia. Topik yang akan dibahas pun tidak jauh dari topik "kemerdekaan".

Setelah hari H, saya menunggu giliran waktu untuk dipanggil, saya sudah menyiapkan topik apa saja yang akan saya bawa, dengan harapan saya mampu melewati ini dengan baik, karena ini awal pertama saya tampil didepan banyak orang (walau saat lomba dimulai, teringatmnya, bahkan yang menonton hanya ke-3 juri saja, sisanya orang yang dengan sengaja lewat ya cuman mau lewat).

Ketika saya balik ke masa itu, mungkin ini terlihat begitu menyeramkan. Tapi ketika saya mengingat kembali di tahun ini, yang sudah 6 tahun kemudian, kok rasanya lucu sekali. Apa saya wkatu itu tidak merasakan ada hal yang aneh ya? Dan pidato bahasa inggris dimulai duluan. Dimana pidato ini pun hanya di-isi-kan, di-ikut- sertakan oleh tiga orang saja yang satu angkatan dengan saya. Mulailah pidato berbahasa Indonesia, dan naman saya menjadi nama pertama yang dipanggil. 



Setelah maju dan ber-orasi dengan menggunakan kalimat seadanya, saya menyampaikan apa yang sudah saya susun dengan rapi. Seolah yang saya sampaikan dapat bermanfaat dan menciptakan sebuah inspirasi bagi yang mendengarnya. Dan pidato pun selesai. Ketika itu, saya langsung turun dari mimbar dan menanti peserta pidato berbahasa Indonesia selanjutnya, yang ternyata tidak ada. Sama sekali tidak ada. Jadi saya, yang menjadi satu-satunya peseta lomba ber-pidato dengan menggunakan berbahasa Indonesia, dan yang paling palingnya adalah, bahkan saya juga tidak menang. Apa mungkin karea cuman saya yang menjadi peserta ya, sehingga tidak masuk kualifikasi peserta sama sekali. 

Cerita ini mungkin akan selalu teringat. Cerita dengan alur yang sangat tidak terduga. Saya sudah merasa cukup bangga dengan rasa percaya diri untuk mampu bersaing dengan peserta lomba pidato bahasa Indonesia lainnya, namun, ternyata hanya saya saja.

Comments

Popular posts from this blog

Beruntungnya Memilikimu, Ini 10 Lagu yang Menggambarkan Perasaanku

Siapa sangka dizaman semaju ini, bahkan anak sekolah dasar saja sudah mengenal cinta ataupun istilah pacaran di dunia mereka. Walau memang sekolah dasar aku juga sudah mulai tertarik dengan yang namanya lawan jenis, tapi semua berbeda dengan tahap yang memang seharusnya. Saat itu, masih sekolah menengah pertama ketika pertama kali aku melirikmu, walau hanya dengan tatapan sekilas tapi aku tak pernah tahu ternyata kamu bukan cinta monyetku. Seiring dengan waktu, aku hanya merasa bahwa kamu milikku. Tak pernah tahu nyata atau tidak,  indah atau tidak, jelas atau buram, hanya saja hati selalu berkata bahwa kita memang selalu satu. Tatapan yang berbeda hari demi hari menunjukkan adanya sinar menuju arah terang yang membuatku selalu merasa berbunga setiap hari, dengan hayalan dan imajinasi nan tinggi yang selalu aku asah setiap hari. Tak tahukah kamu,  10 lagu ini akan selalu mengingatkan hatiku pada dirimu : Nothings  Gonna Change sversinya westlife yang feat dengan Diana ros

Pengalaman Pertama Demo Teaching: It was Fun!

Saya selalu percaya bahwa hidup kita Cuma sekali. Isilah dengan hal positive sebanyak yang kamu bisa. Apalagi jika orangtuamu memberikan kebebasan dengan istilah “bebas bertanggungjawab” (jika kamu pernah dengar istilah ini berarti main kamu udah cukup jauh); maka manfaatkanlah itu, lebarkanlah sudut pandangmu, dan bertemanlah, lalu mendengarlah, sebanyak yang kamu bisa lakukan. Hal positive yang dapat saya lakukan hari ini adalah demo teaching. Yey! Saya tamat dengan background titel kesehatan. Bahkan saya belum pernah mengajar kelas sebelumnya. Pernahnya ngajar namun hanya face to face; eyes to eyes (kelas private). Dalam hal mengajar tentu berbeda rasanya jika mengajar dengan kelas yang ramai, dibandingkan dengan mengajar hanya 1 atau 2 murid, yang biasanya akan lebih dekat dan pendekatan lebih intens. sumber: google Dengan ilmu yang lupa-lupa ingat. Tapi tentunya saya belajar dong sebelum demo teaching. Saya ga akan biarkan diri saya kelak memberikan informasi yang s

Pengalaman Join TOASTMASTER

Saya rasa teman- teman sekalian sudah pernah dengar ya tentang Toastmaster. Tapi kali ini saya akan menceritakan ulang taaupun menjelaskan kembali apa yang saya tahu dari sudut pandang yang saya miliki. Toastmaster adalah sebuah club internasional yang berada hampir dibeberapa negara besar, dan juga dikota-kota besar disebuah negara tersebut. Toastmaster juga dikenal sebagai organisasi nirlaba Internasional yang berasal dari Amerika Serikat dengan misi utama menyiapkan lingkungan dan situasi belajar yang positif dan menunjang pengembangan kemampuan komunikasi dan kepemimpinan para anggota yang berada didalamnya. Nah, berhubung saya dimedan, jadi saya ceritakan tentang kota ini saja ya. Nah di medan ini ada beberapa club toastmaster, walau saya belum tahu semua namanya, namun akan saya sebutkan beberapa, seperti: Medan First, Titanium, Phoenix, Medan Miracle Pidato Club, Polonia Toastmaster Club, dan mungkin ada lainnya tapi saya tidak tahu. Tiap-tiap club ini ada yang memiliki