Aku selalu berharap engkau mampu membuka dan membaca setiap tulisan yang kutuju padamu. Walau kata hatiku meyakinkanku bahwa kau mungkin bahkan tak terpikir padaku sama sekali. Dan itu menjadi hal lumrah. Sudah biasa rasanya aku memendam semua.
Taukah kau, bahwa aku sudah bisa menjalani hidupku dengan apa adanya. Dengan bahagia. Aku sadar sekarang bahwa prioritas dapat berganti-ganti dalam hidup. Waktu dahulu, aku bahkan tak terima jika aku bukan prioritas, jika kita pun masih bersama, mungkin ditahun ini juga engkau bukan lagi prioritas nomor satu. Dan aku baru sadari itu. Semua sikap ego yang kupertahankan sejak dulu
Sudah lebih dari setahun aku mampu menjalani hidup tanpamu. Padahal engkau pasti baik-baik saja disana. Dengan bangganya aku mengatakan pada banyak orang bahwa aku sudah mampu menjalani hari-hariku seperti biasanya, tanpamu. Namun disebuah titik aku berlutut dan tak mampu lagi menengadah.
Aku hanya bisa melihat kebawah, memutar setiap putaran memori yang aku suka. Mengingat banyaknya yang tidak nendukung aku untuk meneruskan perasaanku padamu. Atau jangan-jangan rasamu juga sudah berkata begitu dari dulu? Bahwa kau sebaiknya memang menjauhiku?
Kala malam sedang sendu. Hujan sedang merindu dan jatuh membasahi tanah dibumi. Kelak itu aku menunduk lagi. Kelak itu aku sadari lagi bahwa aku masih menimbun memori favoritku dengan rasa didalamnya. Bisakah engkau bayangkan? Aku bahkan tak mampu untuk berkata hal ini padamu. Aku bahkan juga tak ingin engkau tau dan tau usah respon apapun tentang rasaku. Sedang kucoba menemukan jalan keluar, untuk jauh meninggalkanmu dengan rasa yang harus ku-kubur hidup-hidup. Kelak aku percaya rasa itu akan terganti bila ada orang baru dihidupku yang mampu menggantikan posisimu.
Mungkin ini terdengar hanya bualan belaka. Gombalan tidak berarti. Namun aku sekarang memahami, mengapa banyak orang yang berkata bahwa cinta memang tidak harus memiliki. Aku sekarang mengerti, bahwa mencintai seseorang berarti membiarkan dia menjadi dirinya. Membiarkan dia menjalani semua keputusannya. Bahkan jika keputusan itu membuatmu menghilang dari hidupnya, akan selalu ada harap dan semangat terucap didalam doa penuh cinta.
Kelak engkau akan hidup bahagia dengan caramu. Hidup bahagia dengan pilihan hidupmu. Aku hanya ingin kamu tau, bahwa cinta akan selalu meninggalkan sisi baik dihati. Jika dia memunculkan banyak kebencian, mungkin hanya karena itulah satu satunya cara yang dapat membuatmu menghilang dari hati.
Dengan terpaksa.
Comments
Post a Comment