Skip to main content

Saya, Marah.

Entah sejak kapan, mungkin sejak lama.

Saya marah.
Saya marah karena merasa terlalu baik sebagai seorang saudara perempuan
Saya marah ketika bahkan saudara yang lain tidak bisa serajin saya
Saya marah ketika saya tahu bahwa tidak semua yang saya inginkan bisa seperti saya
Marah karena merasa tak ada yang mampu bekerja secepat dan serajin yang saya lakukan
Saya marah dan bertanya apakah menjadi rajin akan menjadi sesakit ini
Saya marah apa karena memang saya belum ikhlas dalam bekerja?
Apa ini penyebab saya marah?
Saya tidak tahu.

Saya marah.
Saya marah ketika saya menjadi terlalu sensitive.
Saya marah ketika saya merasa bahwa saya mampu mengerti kondisi orang lain
Saya marah pada diri saya karena merasa mampu merangkul dengan apa adanya
Saya marah ketika karena saya terlalu perduli
Memperdulikan yang mungkin suka meninggalkan
Saya  marah karena saya masih perduli walau sudah tersakiti
Saya marah karena saya punya sifat sensitive
Apa sifat seperti ini akan selalu memberi rasa sakit hati?
Apa sifat seperti ini biasanya memang merugikan saja?
Apa sifat seperti ini tidak berguna sampai kapanpun juga?

Saya marah karena kuatir
Saya marah ketika saya bahkan tak mampu menaungi diri saya sendiri
Marah ketika saya tidak yakin mampu dan bisa berdiri diatas kaki sendiri
Marah ketika menyadari bahwa saya masih tidak menjadi apa-apa
Marah ketika saya sadari saya ketinggalan terlalu banyak hal untuk dipelajari
Marah ketika saya sadar masih bersifat tidak dewasa dalam menangani beberapa masalah
Saya marah pada diri saya sendiri
Saya marah menjadi diri sendiri
Saya belum bisa menaungi diri sendiri

Saya sudah  memaafkan diri saya karena sifat marah
Saya berusaha untuk mendekap erat kembali dan meredakan amarah yang
membumbung tinngi ke angkasa
Saya berusaha untuk memaafkan diri sendiri
Memaafkan untuk membiarkan amarah menguasai diri
Memaafkan diri saya untuk rasa tidak sabaran
Memaafkan diri saya untuk tidak memberi jeda
Memaafkan diri saya untuk segala alasan amarah yang ada
Memaafkan diri saya untuk semua ego yang bergejolak
Memaafkan diri saya untuk tidak memaafkan diri sendiri

Ini saatnya, saya pamit undur diri.
Membuang segala penat dan emosi
Membuang segala marah yang membumbung tinggi
Meredam.
Redam.
Reda.

Comments

Popular posts from this blog

Beruntungnya Memilikimu, Ini 10 Lagu yang Menggambarkan Perasaanku

Siapa sangka dizaman semaju ini, bahkan anak sekolah dasar saja sudah mengenal cinta ataupun istilah pacaran di dunia mereka. Walau memang sekolah dasar aku juga sudah mulai tertarik dengan yang namanya lawan jenis, tapi semua berbeda dengan tahap yang memang seharusnya. Saat itu, masih sekolah menengah pertama ketika pertama kali aku melirikmu, walau hanya dengan tatapan sekilas tapi aku tak pernah tahu ternyata kamu bukan cinta monyetku. Seiring dengan waktu, aku hanya merasa bahwa kamu milikku. Tak pernah tahu nyata atau tidak,  indah atau tidak, jelas atau buram, hanya saja hati selalu berkata bahwa kita memang selalu satu. Tatapan yang berbeda hari demi hari menunjukkan adanya sinar menuju arah terang yang membuatku selalu merasa berbunga setiap hari, dengan hayalan dan imajinasi nan tinggi yang selalu aku asah setiap hari. Tak tahukah kamu,  10 lagu ini akan selalu mengingatkan hatiku pada dirimu : Nothings  Gonna Change sversinya westlife yang feat dengan Diana ros

Pengalaman Pertama Demo Teaching: It was Fun!

Saya selalu percaya bahwa hidup kita Cuma sekali. Isilah dengan hal positive sebanyak yang kamu bisa. Apalagi jika orangtuamu memberikan kebebasan dengan istilah “bebas bertanggungjawab” (jika kamu pernah dengar istilah ini berarti main kamu udah cukup jauh); maka manfaatkanlah itu, lebarkanlah sudut pandangmu, dan bertemanlah, lalu mendengarlah, sebanyak yang kamu bisa lakukan. Hal positive yang dapat saya lakukan hari ini adalah demo teaching. Yey! Saya tamat dengan background titel kesehatan. Bahkan saya belum pernah mengajar kelas sebelumnya. Pernahnya ngajar namun hanya face to face; eyes to eyes (kelas private). Dalam hal mengajar tentu berbeda rasanya jika mengajar dengan kelas yang ramai, dibandingkan dengan mengajar hanya 1 atau 2 murid, yang biasanya akan lebih dekat dan pendekatan lebih intens. sumber: google Dengan ilmu yang lupa-lupa ingat. Tapi tentunya saya belajar dong sebelum demo teaching. Saya ga akan biarkan diri saya kelak memberikan informasi yang s

Pengalaman Join TOASTMASTER

Saya rasa teman- teman sekalian sudah pernah dengar ya tentang Toastmaster. Tapi kali ini saya akan menceritakan ulang taaupun menjelaskan kembali apa yang saya tahu dari sudut pandang yang saya miliki. Toastmaster adalah sebuah club internasional yang berada hampir dibeberapa negara besar, dan juga dikota-kota besar disebuah negara tersebut. Toastmaster juga dikenal sebagai organisasi nirlaba Internasional yang berasal dari Amerika Serikat dengan misi utama menyiapkan lingkungan dan situasi belajar yang positif dan menunjang pengembangan kemampuan komunikasi dan kepemimpinan para anggota yang berada didalamnya. Nah, berhubung saya dimedan, jadi saya ceritakan tentang kota ini saja ya. Nah di medan ini ada beberapa club toastmaster, walau saya belum tahu semua namanya, namun akan saya sebutkan beberapa, seperti: Medan First, Titanium, Phoenix, Medan Miracle Pidato Club, Polonia Toastmaster Club, dan mungkin ada lainnya tapi saya tidak tahu. Tiap-tiap club ini ada yang memiliki