Saya takut berkomentar banyak karena biasanya disiplin ini menjadi konsumsi pribadi setiap orang. Saya adalah anak dari seorang angkatan yang sudah pensiun, dan semasa muda bapak saya selalu mengajarkan tentang sebuah kedisiplinan. Dari kecil sekali, saya dan saudara saya lainnya sudah biasa dengan sebuah kata tegas, nada keras, dan banyakhal lainnya yang biasanya hanya anak angkatanlah yang mengerti.
Kebiasaan ini saya bawa hingga saya besar. Menduduki kursi SD mungkin tidak terlalu terasa, apalagi SMP, namun setelah memasuki bangku SMA semua mulai terasa. Saya hampir tidak pernah terlambat masuk kesekolah, jika saya tidak masuk pun saya akan memberikan pemberitahuan akan alasan mengapa saya masuk, dan sampailah ketahanp perkuliahan yang saya dapatkan di PTN dan saya yakin itu pun karena disiplin yang saya miliki.
Disiplin yang diajarkan oleh bapak saya merembes kesemua hal didalam hidup saya. Dalam hal resmi dan tidak resmi, bapak saya juga mengajarkan jika menghadiri sebuah acara datanglah atau sampailah 30 menit sebelum acara dimulai. Maka bersiaplah satu atau dua jam sebelum jam yang ditentukan, dan itu terbawa hingga saya dewasa, duduk dibangku kuliah.
Kadang saya tidak mengerti mengapa orang masih saja terlambat, tidak itu teman saya yang rumahnya dekat maupun jauh, masih saja datang terlambat, namun saya rasa itu adalah sebuah ketidakbaikan khususnya dalam hal manajemen waktu. Semua yang dirintis dalam sebuah karir saya rasa berasal dari sebuah manajemen diri, jika diri sendiri belum bisa diatur dan diurusi, lalu bagaimana dengan mimpi dan karir kita yang lainnya?
Setiap kali saya berusaha untuk menegur ataupun menjelaskan kepada orang sekitar saya akan perilaku mereka yang bisa berdampak buruk bagi diri mereka sendiri, namun jatuhnya mereka akan cuek dan memasang mimik muka seolah berkata "yaudah sih, hidup gue juga, koksok amat mau ngatur. Kalau lu ya lu aja, gue juga gue yang tau", dan membuat saya berhenti untuk berpetuah.
Saya percaya apa yang kita mulai dan tabur tidak jauh beda dengan apa yang akan kita tuai nantinya. Jikapun jauh berbeda dan sangat berbeda, itu bisa jadi memang jalannya sudah begitu digariskan sama pencipta. Lucu rasanya jika ada orang yang sukses menaiki tangga keberhasilannya tanpa adanya sebuah disiplin dan manajemen yang baik dalam hidup. Itu sebabnya entah perasaan saya atau bukan, saya hampir selalu melihat saya lebih maju selangkah dari orang disekitar saya, walau mungkin banyak lainnya yang juga sudah maju selangkah namun diam-diam saja.
Rasa kepedulian saya yang cukup tingi kadang menjadi membuat orang kesal dan malas untuk berinteraksi, seolah merasa mereka diatur dan seperti anak kecil, padahal disamping itu saya hanya menyayangkan jika mereka harus membuang waktu sia-sia padahal hidup cuman sekali dan waktu ga bisa diulang. Setidaknya saya selalu berusaha dan sudah saya lakukan, berpetuah karena saya sudah menerapkan. Saya tidak ingin menjadi seorang yang berpetuah tapi suka kemakan cakap sendiri, tidak. Karena itulah saya tidak akan berhenti untuk tetap perduli, karena saya rasa berbuat baik tidak pernah menjadi sebuah kesia-sia-an.
Untuk teman-teman yang saya cinta dan sayangi, mulailah berdisiplin diri dan atur manajemen waktumu dengan baik. Tidak ada yang perlu disesali karena terlambat, menyesal-lah karena tidak sempat memperbaiki. Yuk, mulai!
Comments
Post a Comment