Hampir genap bulan pertama saya dan teman-teman mengikuti yang namanya kelas lanjutan Profesi Ners di rumah sakit untuk term yang ke-2 / semester 2. Sebagian dari kami ada yang ikhlas menjalani semuanya, sebagian lahi hanya bisa mengutuki sambil terus menyesali, atau bisa dibilang semakin pedih ibarat luka ditaruh garam.
Semester 2 ini kami masuk kebagian manajemen. Dalam artian kami sebagai mahasiswa berperan untuk mengoreksi apa yang kami temukan kurang cocok jika dibandingkan dengan SOP dan teori yang ada. Saat pemaparan beberapa ada yang terima dengan diam namun hati mengutuki, sebagiannya lagi tidak terima sama sekali secara total.
Kami termasuk kelompok yang mengakui segala kekurangan dan kesalahan kami. Kami juga mengakui bahwa kami tidak sempat berkonsultasi akan hasil yang kami simpulkan sendiri.Namun ketika hasil tersebut disebarkan ke beberapa pegawai semua menjadi berubah. Dari yang terlihat bersahabat menjadi tidak sama sekali. Dari yang terlihat ramah menjadi diam-diam saja tanpa sebab. Kami yang masih belum pintar ini merasa sedikit terkucilkan. Ibarat anak TK yang disuruh mengarang cerita, ya mungkin bisa saja tapi tetap juga harus dituntun.
Saya memang tidak bisa menyalahkan satu pihak bahwa kami benar, atau kami salah. Hanya saja saya ingin menuliskan segala unek unek penat yang dirasakan oleh saya dan teman-teman saat manajemen ini terjadi. Kami merasa bahwa apa yang kami terapkan selalu dibilang kurang maksimal. Kami juga disudutkan karena kurang bertanya. Kami juga merasa disudutkan ketika kinerja kami seharusnya bisa memnandingi mereka karena kami dituntut untuk roleplay yang artinya ya, harus bisa dong!
Lebih ga sanggup lagi di minggu minggu terakhir ini. Satu persatu dari kami mulai mendengarkan percakapan dari beberapa pegawai yang menyudutkan kami.Mulai membicarakan apa yang kami buat masih "buruk". Dalam artian kami mengoreksi kesalahan mereka tapi belum juga bisa memperbaiki, yang seharusnya diharapkan kami mampu memperbaiki dan memberikan contoh seseungguhnya. Beberapa dari kami juga mulai menggerutu ketika mendengar sendiri kelompok sedang di"gosipkan" akan segala kekurangan. Tak pernah kudengar kami dibicarakan akan hal positif yang kami terapkan. Entah ini memang salah satu bagian proses semakin maju dan semakin baik, atau salah satu langkah proses untuk sama sekali tidak mencintai profesi yang sedang digeluti.
Comments
Post a Comment