Aku selalu merindumu yang entah siapa aku tak tahu
senandung beberapa melodi cinta yang dipersembahkan untuk siapa
Suatu keyakinan bahwa kita juga pasti akan bersama
entah kapan waktunya
Jangan lupa nanti datang melamarku dengan segennggam bunga-bunga berwarna warni
Atau tidak usah saja karena kita tak begitu romantis?
Atau disebuah taman biasa saja dengan mempersembahkan sebuah sepeda beduduk dua?
Bagaiman jika begitu?
Kau tak akan pernah menduga betapa teliti waktu akan memilih
Penyisihan satu demi satu hingga kita memang digariskan menjadi satu
Berjalan bersama di Altar bergaunkan putih berjaskan hitam kemeja putih
Sudah terpikirkan?
Aku terlihat bodoh ketika merindumu
Kuharap kelak kau akan baca ini sambil tertawa tersenyum
Membuka setiap galeri tulisanku lalu berkata
"Sudah selama ini kau menungggu dan aku baru saja datang?"
Jangan lupa peluk erat dan ciuman hangat dikeningku
Jangan lupa juga kesenangan kita bersama untuk selalu berjelajah
Berbagi kebahagiaan dengan orang-orang sekitar
Mencerminkan kasih yang kita dua kembangkan bersama
Jangan ragu untuk berakata
apalagi menggenggam raga
Letakkan kepala pada pundak
Ucapkan segala keluh kesah
Sudah ingin bersama sekarang?
Datang saja jika aku siap
Karena ini tentang perbaikan diriku
Karena ku tahu kau sudah dibinaNya sedari dulu
Baca ini dengan syahdu
Kau akan tahu seberapa dalam aku selalu merasa Merindu
Kau bahkan mungkin tidak, atau?
Tapi aku, Merindu.
Comments
Post a Comment