Skip to main content

LIKA LIKU SOSIAL MEDIA

Setelah lama tak berkoar-koar dalam tulisan, kali ini saya akan menceritakan beberapa hasil kesimpulan dari pengamatan saya beberapa bulan terakhir. Banyaknya sosial media yang tersedia sebenarnya membuat kita menjadi lebih tidak menghargai waktu yang ada (menurut saya) walau sebenarnya tentu para kita-kita juga mempunyai sisi pandang positif dan negatif dari sosial media yang kita miliki.



Jika teramati waktu demi waktu, dari sekian banyak sosial media, Facebook yang mulai booming sekitaran tahun 2005 oleh Mas Mark Zuckerberg ini menjadi sosial media yang tidak kalah seru bahkan tetap “hidup” ditengah banyaknya saingan aplikasi penyedia “have fun”: instagram, snapchat, tinder, line, bbm, telegram, dan banyak lainnya. Mungkin saja ini tidak tenggelam dikarenakan fitur yang cukup banyak dan menarik. Kita bisa menyimpan foto dalam album tanpa batasan,  gonta-ganti, download-upload foto/video, dan banyak hal lainnya. Bahkan kita juga bisa melihat teman yang berteman dengan teman-temannya kita ; atau teman-temannya teman kamu juga bisa ketemu dikarenakan layanan rekomendasi yang disediakan oleh Facebook.



Tidak kalah asik, kamu juga bisa upload foto dan video kamu dari yang paling asik banget, sampe yang paling  ngeselin seubun-ubun. Yap, namanya Instagram. Kalau dulu nih, layanan ini setahu saya hanya bisa upload foto dan video, itupun videonya pakai batasan waktu, untungnya sekarang lebih kece karena waktu yang diberikan mulai lebih banyak.  Instagram yang muncul tahun 2010 oleh Akang Kevin systrom dan Mike Krieger ini membuat para sosial-ers lebih lupa sama waktu, atau mungkin dapat dikatakan lebih suka mengaktualisasikan dirinya (setelah instagram move-on) .
Pernah dengar Snapchat? Tentu! Ketika kamu juga bisa berbagi foto dan video kamu ke teman teman lainnya, tentunya juga pakai batasan waktu saat kamu mengaktifkan durasi-nya. Tidak kalah menarik dengan sosial media lain: Snapchat yang “bangun” tahun 2011 oleh 3 sekawan Evan Spiegel, Reggie Brown, dan Bobby Murphy ini menciptakan fitur yang cukup mengasikkan. Ketika kawan-kawan kamu bisa mengetetahui apa yang kamu lakukan dan dimanapun.

Yang pernah menjadi kontroversial ketika fitur layanan yang satu juga tiba-tiba disediakan fitur layanan aplikasi yang lainnya. Ketika salah satu sosial media malah memiliki kemampuan sosial media lainnya yang membuat tingkat keasikan orang yang memakainya menjadi bertambah, kurang lebih akan berbanding lurus juga dengan orang yang mengunduh aplikasi tersebut di playstore yang pada akhirnya juga menambah keuntungan dari si pencipta.

Ketika Instagram mulai “show up” dengan beberapa fitur yang dimiliki facebook dan juga Snapchat, para pengguna yang biasanya diam-diam saja lebih sering menampakkan diri, kurang lebih bisa juga dikatakan mengaktualisasikan diri. Yang biasanya malas untuk update foto di Instagram malah menjadi sering memberikan video video singkat. Adanya hal ini justru membuat saya berfikir bahwa ternyata banyak juga orang diluar sana yang suka hal seperti itu (mengaktualisasikan diri) dengan cara berbagi kisah dan perjalanan hari-hari yang mereka masing-masing lewati (saya kira dulu cuman saya saja yang begitu).


Semakin maraknya sosial media member rasa fun ini sebenarnya tidak salah, tidak juga seratus persen benar. Ketika hal yang sebenarnya kamu privasi menjadi tidak. Bahkan menurut saya, pengertian privasi dalam mindset beberapa orang sudah mulai berubah. Mindset akan “kehati-hatian” juga menjadi terabaikan. Ketika banyak orang-orang jahat memanfaatkan sifat FUN dari si sosial media dalam mengambil keuntungan sepihak yang merugikan. Alangkah baiknya jika tetap menggunakan namun gunakan seadanya dan seperluanya. Atau terserah saja, asal keamanan dan hidup anda menjadi lebih bahagia, kenapa tidak? Hanya saja,  manfaatkan sepositif mungkin yang anda bisa. Selamat bersosial media!

Comments

Popular posts from this blog

Beruntungnya Memilikimu, Ini 10 Lagu yang Menggambarkan Perasaanku

Siapa sangka dizaman semaju ini, bahkan anak sekolah dasar saja sudah mengenal cinta ataupun istilah pacaran di dunia mereka. Walau memang sekolah dasar aku juga sudah mulai tertarik dengan yang namanya lawan jenis, tapi semua berbeda dengan tahap yang memang seharusnya. Saat itu, masih sekolah menengah pertama ketika pertama kali aku melirikmu, walau hanya dengan tatapan sekilas tapi aku tak pernah tahu ternyata kamu bukan cinta monyetku. Seiring dengan waktu, aku hanya merasa bahwa kamu milikku. Tak pernah tahu nyata atau tidak,  indah atau tidak, jelas atau buram, hanya saja hati selalu berkata bahwa kita memang selalu satu. Tatapan yang berbeda hari demi hari menunjukkan adanya sinar menuju arah terang yang membuatku selalu merasa berbunga setiap hari, dengan hayalan dan imajinasi nan tinggi yang selalu aku asah setiap hari. Tak tahukah kamu,  10 lagu ini akan selalu mengingatkan hatiku pada dirimu : Nothings  Gonna Change sversinya westlife yang feat dengan Diana ros

Pengalaman Pertama Demo Teaching: It was Fun!

Saya selalu percaya bahwa hidup kita Cuma sekali. Isilah dengan hal positive sebanyak yang kamu bisa. Apalagi jika orangtuamu memberikan kebebasan dengan istilah “bebas bertanggungjawab” (jika kamu pernah dengar istilah ini berarti main kamu udah cukup jauh); maka manfaatkanlah itu, lebarkanlah sudut pandangmu, dan bertemanlah, lalu mendengarlah, sebanyak yang kamu bisa lakukan. Hal positive yang dapat saya lakukan hari ini adalah demo teaching. Yey! Saya tamat dengan background titel kesehatan. Bahkan saya belum pernah mengajar kelas sebelumnya. Pernahnya ngajar namun hanya face to face; eyes to eyes (kelas private). Dalam hal mengajar tentu berbeda rasanya jika mengajar dengan kelas yang ramai, dibandingkan dengan mengajar hanya 1 atau 2 murid, yang biasanya akan lebih dekat dan pendekatan lebih intens. sumber: google Dengan ilmu yang lupa-lupa ingat. Tapi tentunya saya belajar dong sebelum demo teaching. Saya ga akan biarkan diri saya kelak memberikan informasi yang s

Untitled Poem #2

like every single slices of my body fall apart and it just, like that just like the leaf that easily plucked without considering anything too much assumption too much statement ensured too stupid to be true too stupid to be real and it just, happen with strangers that is unknown, before too stupid to regret too late to wake me up the untold story let's called it mystery that you and i even do not know or may be, know that it is just it that stupid easily plucked the late moment to realise that you are as easy as that to be cheated with statements with assumption too stupid to be true