Skip to main content

Girls, Kekasih Kamu Pemalas? Pikir 2 kali Sebelum Kamu Jadikan Suami

Di era zaman ini, banyak sekali wanita yang merasa lelah untuk menunggu sang pujaan hati. Dimana lagi ketika kita, para wanita memiliki jangka waktu yang tidak lama, berbicara soal reproduksi dan menghasilkan keturunan kelak.

Dalam masa muda, biasanya saat remaja kita mulai memasuki fase mendekati lawan jenis dan merasa tertarik, walau kebanyakan remaja mengalami masa cinta monyet, dan tak sedikit pula yang berhasil sampai menikah. Begitu juga dengan fase dewasa yang mulai memikirkan keseriusan kelak, akan pasangan yang diharapkan menjadi satu-satunya dan untuk selamanya.



Mungkin dalam agama lebih baik diajarkan untuk tidak pacaran, ajaran yang baik ketika kita diajarkan untuk menghindari perlaku yang berujung dosa. Namun menjadi pacaran juga bukan baik, bukan juga tidak baik, tapi fase ini cukup menguntungkan kita dalam seleksi memilih lelaki yang pantas dan cocok menjadi imam, karena menikah bukan cuman sekali, sehari, atau dua bulan, tapi untuk seumur hidup kita.

Pacaran menunjukkan banyak cerita, menghasilkan banyak pengalaman yang berujung sebuah kesimpulan. Berbicara tentang banyak cerita yang dihasilkan saat pacaran, kemalasan menjadi hal yang menarik untuk dibicarakan. 

Bayangkan saja, saat masih pacaran dengan kita, lelaki yang menjadi pacar kita sungguh malas sekali. Bukan hanya selalu suka menyuruh kita melakukan apa yang sebenarnya dia bisa lakukan, atau menyuruh kita melakukan apa yang sebenarnya belum seharusnya kita lakukan. Ditambah lagi ketika kamu mendapatkan info yang mujarab dan mengatakan bahwa sang pria itu juga terkenal sangat pemalas berat dirumahnya. Bahkan benih sedikit rasa rajin pun sulit terdeteksi walau mungkin memang ada. Apa jadinya? Ah, tak sedikit pada akhirnya aku mendengar cerita, ketika mereka berujung pernikahan dan istri kelak terlihat bagai babu. Mengurus suami, mengurus anak, mengurus rumah, tanpa peran suami yang seharusnya membantu. Coba saja bayangkan jika itu terjadi pada ayahmu? Tak usah jauh-jauh membayangkan akan kisahmu, bukankah akan sedih melihat Ibumu yang seakan-akan terlihat bagai pembantu?

Kita dilahirkan sebagai wanita memang harus luar biasa. Kebanyakan dari kita dilahirkan dengan multi talenta sehingga layak dijadikan istri karena mampu mengurus sana sini, bukan berarti tak ada peran suami yang seharusnya kelak membantu, karena itulah tujuan dari pernikahan, dua menjadi satu. Bersama-sama, bekerja sama menangani semua.

Ada sih, beberapa mengatakan bahwa kelak mungkin akan bisa dirubah, tapi watak yang dikenal dengan karakter juga sebenarnya cukup mendarah. Bukan tak mungkin tak hilang, hanya saja kita akan menjadi apa yang biasa kita lakukan, begitu juga dengan pria yang malas tersebut. So girls, pacar kamu pemalas? Pemalas sedang apa berat? Ah, sama saja. Pikirkan dua kali sebelum kamu mengatakan YES saat dia meminangmu. Be selective, ya!

Comments

Popular posts from this blog

Beruntungnya Memilikimu, Ini 10 Lagu yang Menggambarkan Perasaanku

Siapa sangka dizaman semaju ini, bahkan anak sekolah dasar saja sudah mengenal cinta ataupun istilah pacaran di dunia mereka. Walau memang sekolah dasar aku juga sudah mulai tertarik dengan yang namanya lawan jenis, tapi semua berbeda dengan tahap yang memang seharusnya. Saat itu, masih sekolah menengah pertama ketika pertama kali aku melirikmu, walau hanya dengan tatapan sekilas tapi aku tak pernah tahu ternyata kamu bukan cinta monyetku. Seiring dengan waktu, aku hanya merasa bahwa kamu milikku. Tak pernah tahu nyata atau tidak,  indah atau tidak, jelas atau buram, hanya saja hati selalu berkata bahwa kita memang selalu satu. Tatapan yang berbeda hari demi hari menunjukkan adanya sinar menuju arah terang yang membuatku selalu merasa berbunga setiap hari, dengan hayalan dan imajinasi nan tinggi yang selalu aku asah setiap hari. Tak tahukah kamu,  10 lagu ini akan selalu mengingatkan hatiku pada dirimu : Nothings  Gonna Change sversinya westlife yang feat dengan Diana ros

Pengalaman Pertama Demo Teaching: It was Fun!

Saya selalu percaya bahwa hidup kita Cuma sekali. Isilah dengan hal positive sebanyak yang kamu bisa. Apalagi jika orangtuamu memberikan kebebasan dengan istilah “bebas bertanggungjawab” (jika kamu pernah dengar istilah ini berarti main kamu udah cukup jauh); maka manfaatkanlah itu, lebarkanlah sudut pandangmu, dan bertemanlah, lalu mendengarlah, sebanyak yang kamu bisa lakukan. Hal positive yang dapat saya lakukan hari ini adalah demo teaching. Yey! Saya tamat dengan background titel kesehatan. Bahkan saya belum pernah mengajar kelas sebelumnya. Pernahnya ngajar namun hanya face to face; eyes to eyes (kelas private). Dalam hal mengajar tentu berbeda rasanya jika mengajar dengan kelas yang ramai, dibandingkan dengan mengajar hanya 1 atau 2 murid, yang biasanya akan lebih dekat dan pendekatan lebih intens. sumber: google Dengan ilmu yang lupa-lupa ingat. Tapi tentunya saya belajar dong sebelum demo teaching. Saya ga akan biarkan diri saya kelak memberikan informasi yang s

Pengalaman Join TOASTMASTER

Saya rasa teman- teman sekalian sudah pernah dengar ya tentang Toastmaster. Tapi kali ini saya akan menceritakan ulang taaupun menjelaskan kembali apa yang saya tahu dari sudut pandang yang saya miliki. Toastmaster adalah sebuah club internasional yang berada hampir dibeberapa negara besar, dan juga dikota-kota besar disebuah negara tersebut. Toastmaster juga dikenal sebagai organisasi nirlaba Internasional yang berasal dari Amerika Serikat dengan misi utama menyiapkan lingkungan dan situasi belajar yang positif dan menunjang pengembangan kemampuan komunikasi dan kepemimpinan para anggota yang berada didalamnya. Nah, berhubung saya dimedan, jadi saya ceritakan tentang kota ini saja ya. Nah di medan ini ada beberapa club toastmaster, walau saya belum tahu semua namanya, namun akan saya sebutkan beberapa, seperti: Medan First, Titanium, Phoenix, Medan Miracle Pidato Club, Polonia Toastmaster Club, dan mungkin ada lainnya tapi saya tidak tahu. Tiap-tiap club ini ada yang memiliki