Hari ini mereka sealing tersenyum satu sama lain. Seakan tidak ingin terpisahkan oleh kedatangan angkutan yang sudah memaksa untuk naik. "Ayo dek, naik sini" saut abang-abang sang pembawa angkutan. Dengan memakai rok biru dan berbekal bintang 3 pada lambang disebelah kanan sang gadis. Si cantik nan tomboi rehat sejenak sebelum memasuki angkutan, mengucapkan "duluan ya, sampai bertemu kembali" lalu masuk dan mengeluarkan handphone dari dalam saku ranselnya.
Senyum sana-senyum sini, sepertinya hati mereka sedang berbunga-bunga. Seperti baru saja mekar dengan harum yang semerbak. Bahkan bintang 3 yang sebenarnya menandakan beban kenaikan tingkat pendidikan sudah sirna ditutupi oleh cinta. Kalau kata nenek moyang zaman dahulu juga kini, ini namanya cinta monyet.
Memutuskan untuk jatuh hati diusia yang cukup dini adalah hal yang wajar. Bahkan menurut teori hormon juga kita sudah saling tertarik satu sama lain pada masa-masa seperti ini, masa remaja. Hanya saja, ini dikatakan cinta monyet hanya dikarenakan suka semata, atau jadi namun hanya sementara.
Asal muasal cinta monyet ini sebenarnya sudah ada sejak dulu kala, mengapa dikatakan cinta monyet karena analogi dari sifat monyet yang suka malu-malu, namun tetap saja ingin tahu. Seperti percintaan pada remaja masa kini, apalagi jika cinta pertamanya juga merasa ada kecocokan dan ketertarikan antara satu sama lain, anda bisa bayangkan bahkan pelangi saja rasanya datang setiap hari walau tanpa hujan menerpa membanjiri rerumputan.
Berbicara soal cinta monyet, banyak yang berpendapat bahwa ini adalah sebutan bagi kisah cinta para remaja, atau kadang digunakan sebagai sindiran bagi mereka yang kurang mencintai pasangan mereka, karena ketertarikan yang bersifat hanya sementara. Berbicara soal kisah cinta monyet ini, tak jarang dari mereka yang berhasil dan berujung pada pelaminan, dan tak jarang pula memang mereka dapat bertahan lama lalu kandas semata karena ketidak-cocokan yang bersifat dadakan. Kepribadian yang seiring waktu dapat merubah diri hingga merubah prinsip hidup dan berakhir pada perpisahan.
Bagaimana dengan masa remaja anda? Saya rasa setiap insan memiliki cinta-monyet-nya masing-masing. Walau ada yang sempat mengutarakan, dan sebagian hanya memendam. Walau kadang beberapa dari mereka merasa terluka berlebihan karena tidak dicintai, bahkan mengungkapkan saja juga tak punya keberanian yang lebih. Tidak ada salahnya jika ketertarikan anda pada sang cinta monyet belum berubah, kejar saja. "Selagi janur kuning belum melambai-lambai ditepi jalan, masih ada kesempatan", begitu kata masyarakat. Bayangkan saja, saya melirik sesaat seorang pria di masa remaja saat memasuki sekolah tingkat pertama dengan letak kelas yang bersebelahan, tak terbayang bahwa itu bisa saja cinta monyet saya yang menjadi kenyataan dan berakhir di pelataran. Selamat ber-nostalgia!
Asal muasal cinta monyet ini sebenarnya sudah ada sejak dulu kala, mengapa dikatakan cinta monyet karena analogi dari sifat monyet yang suka malu-malu, namun tetap saja ingin tahu. Seperti percintaan pada remaja masa kini, apalagi jika cinta pertamanya juga merasa ada kecocokan dan ketertarikan antara satu sama lain, anda bisa bayangkan bahkan pelangi saja rasanya datang setiap hari walau tanpa hujan menerpa membanjiri rerumputan.
Berbicara soal cinta monyet, banyak yang berpendapat bahwa ini adalah sebutan bagi kisah cinta para remaja, atau kadang digunakan sebagai sindiran bagi mereka yang kurang mencintai pasangan mereka, karena ketertarikan yang bersifat hanya sementara. Berbicara soal kisah cinta monyet ini, tak jarang dari mereka yang berhasil dan berujung pada pelaminan, dan tak jarang pula memang mereka dapat bertahan lama lalu kandas semata karena ketidak-cocokan yang bersifat dadakan. Kepribadian yang seiring waktu dapat merubah diri hingga merubah prinsip hidup dan berakhir pada perpisahan.
Bagaimana dengan masa remaja anda? Saya rasa setiap insan memiliki cinta-monyet-nya masing-masing. Walau ada yang sempat mengutarakan, dan sebagian hanya memendam. Walau kadang beberapa dari mereka merasa terluka berlebihan karena tidak dicintai, bahkan mengungkapkan saja juga tak punya keberanian yang lebih. Tidak ada salahnya jika ketertarikan anda pada sang cinta monyet belum berubah, kejar saja. "Selagi janur kuning belum melambai-lambai ditepi jalan, masih ada kesempatan", begitu kata masyarakat. Bayangkan saja, saya melirik sesaat seorang pria di masa remaja saat memasuki sekolah tingkat pertama dengan letak kelas yang bersebelahan, tak terbayang bahwa itu bisa saja cinta monyet saya yang menjadi kenyataan dan berakhir di pelataran. Selamat ber-nostalgia!
Saat ini banyak aplikasi untuk bisa menonton drama korea, tapi ada yang terbaik dan mudah digunakan, MYDRAKOR content film drama korea pilihan dan terbaru, download sekarang juga MYDRAKOR di GooglePlay gratis.
ReplyDeletehttps://play.google.com/store/apps/details?id=id.mydrakor.main&hl=in
https://www.inflixer.com/