Skip to main content

Dia, Sang Tak Mengenal Bau

Sebenarnya saya bukan orang yang pernah langsung keluar negri dan menyaksikan-nya secara langsung, tapi banyak yang bilang disana, di beberapa negara di luar negri dikatakan bahwa segala macam penghargaan akan selalu dihargai. Tak perduli apapun, baik tukang sampah, cleaning service, pembantu rumah tangga dan pekerja lain-nya yang dianggap rendah di negara saya.
       

Tidak ada kata yang tegas mengatakan dianggap rendah, namun saya mengambil kesimpulan sendiri karena memang apa yang saya lihat dan saksikan adalah hal-hal seperti itu. Disini saya akan membahas tentang dia, sang tak mengenal bau. Siapakah dia? Ya, mereka yang bekerja sebagai tukang pengangkut sampah. Setiap kali saya membuang sampah, dan ada petugas ditempat itu, atau bahkan orang-orang yang biasanya mengambil barang-barang yang bisa dijual kembali, atau mengambil sisa makanan untuk ternak, saya  menjadi sangat segan dan tidak merasa baik ketika harus membuang sampah ketika ada mereka.

Beberapa waktu lalu, saya melakukan hal yang sama. Membuang sampah ke sebuah timbunan yang biasanya setiap pagi akan dibersihkan dan diangkut oleh sang petugas yang tak mengenal bau. Sebelum membuang sampah saya, ada lelaki sebelum saya dan dia meletakkan sampah-nya dengan melempar/mencampakkan sampahnya dimana ada seorang Ibu yang sedang mencari-cari nasi atau sisa makanan untuk ternak, saya hanya bisa menggelengkan kepala. Ketika saya sudah mendekat ke tempat tersebut, kebetulan saya sedang membawa motor. saya memberhentikan motor saya sejenak, meletakkan sampah dengan baik, tanpa melempar, atau bahkan kadang saya tidak lupa mengucapkan "maaf" sebelum meletakkan sampah tersebut, karena saya merasa Ibu tersebut memang pantas untuk dihargai. Begitu juga ketika saat saya ingin meletakkan sampah dan sang tak mengenal bau dengan truk besar berhenti untuk mengangkut sampah, saya berhenti sejenak, lalu memberikan sampah kepada petugas dengan berkata "Pak, minta tolong.... Terima kasih Pak" bukan-kah memang seperti itu pantas-nya?

Dia, sang tak mengenal bau adalah sebuah pekerjaan yang sepantasnya kita hargai dan pantas untuk dihargai. Atau bisa saja kita sebut profesi. Karena saat ini persepsi banyak masyarakat bahwa profesi adalah sebuah kata bagi mereka yang bekerja dsebuah instansi besar saja. Atau pekerjaan-pekerjaan yang cukup memiliki nama. Saya rasa tidak.

Mungkin mereka hanya mengurusi sampah dan dikenal dengan tidak terlalu baik karena kebayakan petugas sampah selalu berwajah tegang, dan terkadang diperlakukan dengan tidak selayaknya. Karena seharusnya banyak dari kita yang sadar bahwa tindakan maupun kerjaan mereka adalah kerjaan yang bahkan kita sendiri suka mengeluh jika mengerjakannya dikarenakan berbau. Betapa harus salutnya kita dengan tindakan mereka, sang pekerja yang tak mengenal bau itu.

Comments

Popular posts from this blog

Beruntungnya Memilikimu, Ini 10 Lagu yang Menggambarkan Perasaanku

Siapa sangka dizaman semaju ini, bahkan anak sekolah dasar saja sudah mengenal cinta ataupun istilah pacaran di dunia mereka. Walau memang sekolah dasar aku juga sudah mulai tertarik dengan yang namanya lawan jenis, tapi semua berbeda dengan tahap yang memang seharusnya. Saat itu, masih sekolah menengah pertama ketika pertama kali aku melirikmu, walau hanya dengan tatapan sekilas tapi aku tak pernah tahu ternyata kamu bukan cinta monyetku. Seiring dengan waktu, aku hanya merasa bahwa kamu milikku. Tak pernah tahu nyata atau tidak,  indah atau tidak, jelas atau buram, hanya saja hati selalu berkata bahwa kita memang selalu satu. Tatapan yang berbeda hari demi hari menunjukkan adanya sinar menuju arah terang yang membuatku selalu merasa berbunga setiap hari, dengan hayalan dan imajinasi nan tinggi yang selalu aku asah setiap hari. Tak tahukah kamu,  10 lagu ini akan selalu mengingatkan hatiku pada dirimu : Nothings  Gonna Change sversinya westlife yang feat dengan Diana ros

Pengalaman Pertama Demo Teaching: It was Fun!

Saya selalu percaya bahwa hidup kita Cuma sekali. Isilah dengan hal positive sebanyak yang kamu bisa. Apalagi jika orangtuamu memberikan kebebasan dengan istilah “bebas bertanggungjawab” (jika kamu pernah dengar istilah ini berarti main kamu udah cukup jauh); maka manfaatkanlah itu, lebarkanlah sudut pandangmu, dan bertemanlah, lalu mendengarlah, sebanyak yang kamu bisa lakukan. Hal positive yang dapat saya lakukan hari ini adalah demo teaching. Yey! Saya tamat dengan background titel kesehatan. Bahkan saya belum pernah mengajar kelas sebelumnya. Pernahnya ngajar namun hanya face to face; eyes to eyes (kelas private). Dalam hal mengajar tentu berbeda rasanya jika mengajar dengan kelas yang ramai, dibandingkan dengan mengajar hanya 1 atau 2 murid, yang biasanya akan lebih dekat dan pendekatan lebih intens. sumber: google Dengan ilmu yang lupa-lupa ingat. Tapi tentunya saya belajar dong sebelum demo teaching. Saya ga akan biarkan diri saya kelak memberikan informasi yang s

Pengalaman Join TOASTMASTER

Saya rasa teman- teman sekalian sudah pernah dengar ya tentang Toastmaster. Tapi kali ini saya akan menceritakan ulang taaupun menjelaskan kembali apa yang saya tahu dari sudut pandang yang saya miliki. Toastmaster adalah sebuah club internasional yang berada hampir dibeberapa negara besar, dan juga dikota-kota besar disebuah negara tersebut. Toastmaster juga dikenal sebagai organisasi nirlaba Internasional yang berasal dari Amerika Serikat dengan misi utama menyiapkan lingkungan dan situasi belajar yang positif dan menunjang pengembangan kemampuan komunikasi dan kepemimpinan para anggota yang berada didalamnya. Nah, berhubung saya dimedan, jadi saya ceritakan tentang kota ini saja ya. Nah di medan ini ada beberapa club toastmaster, walau saya belum tahu semua namanya, namun akan saya sebutkan beberapa, seperti: Medan First, Titanium, Phoenix, Medan Miracle Pidato Club, Polonia Toastmaster Club, dan mungkin ada lainnya tapi saya tidak tahu. Tiap-tiap club ini ada yang memiliki