Terlahir bukan dari keluarga yang sangat mampu dalam apapun mendidik setiap anak untuk mengerti apa artinya sebuah kerja keras, dan mendidik setiap anak untuk pantas dan sadar bahwa apapun yang sudah dimiliki, haruslah disyukuri. Menjadi syukur bukanlah sebuah hal yang gampang dan mudah dilakukan bagi setiap orang, namun hal yang paling gampang untuk dikatakan apalagi dengan orang lain. Namun inilah kekuatan dari sebuah rasa syukur, yang sama sekali kamu tak akan pernah duga.
Saya tak pernah menyesal tak terlahir dari sebuah keluarga yang sangat berkecukupan, namun saya banyak belajar dari ini. Seiring dengan berjalannya waktu, saya memahami, bahwa mendapatkan sesuatu yang kamu inginkan bukanlah segampang melemparkan sebuah permohonan kepada orangtua, apalagi ketika mereka mengatakan bahwa "Masih ada kebutuhan lainnya ; Yang penting dulu ya diduluankan ; Ini masih bulan tua, sabar ya" Menjadi kata-kata yang mungkin bukan hanya saya yang mendengarkan itu, dan saya yakin dengan statement tersebut.
Mulai merasakan sakitnya mencari nafkah, saat saya memutuskan untuk bekerja menjadi seorang SPG disalah satu brand cukup terkenal di sebuah mall di kota Medan. Perjuangan untuk menjadi seorang SPG bukanlah gampang tentunya, walaupun saya sedikit dibanggakan ketika mereka tahu bahwa saya salah satu mahasiswi di sebuah PTN di kota ini. Namun itu tak memperngaruhi apapun. Kerja akan tetap kerja. Semua kedudukan sama saat kamu menjadi seorang SPG. Ada yang menghargai, ada yang melecehkan, ada yang mengabaikan, mempermalukan, dan banyak lainnya. Saya belajar tentang kerasnya hidup saat disana. Bahkan terkadang kamu tak sadar, bahwa musuhmu ialah temanmu sendiri. Sampai akhirnya segala lelah saya berdiri, kerja 8 jam, lembur bahkan sampai jam 11 malam, terbayar dengan gaji yang tak seberapa ketika saya mengetahui gaji tersebut harus dipotong biaya sana-sini. Dan inilah pertama kali saya menginjakkan kaki, dan mengetahui, apa dan bagaimana sebuah suasana pekerjaan.
Bersyukur? Awalnya tidak. Ya, biasa manusia yang selalu bersyukur kadang datangnya telat. Namun akan terbiasa dabn selalu datang di saat yang tepat. Dari hal tersebut saya sadar bahwa mencari sepeser duit itu tidak gampang, predikat mahasiswa pun tak menjaminkanmu hal tersebut. Saya belajar bahwa tak segampang melemparkan sebuah permohonan untuk mendapatkan hal yang kamu inginkan, bahkan ketika kamu mendapat upah dari kerja kerasmu sendiripun, pada akhirnya kamu akan berfikir "beli ini ga ya, atau itu saja, atau nabung aja kali ya lagi, atau..." dan banyak statement lainnya, yakinlah akan ini.
Dari gaji tersebut saya bisa membeli handphone baru yang masih bertahan sampai sekarang ini, dan itu akan tetap menjadi sebuah kenangan. Perlahan, saya mulai keasikan dengan yang namanya mencari kesempatan demi menghasikan uang. Terkadang saya menjadi dendam, karena dendam inilah saya selalu ingin membuktikan bahwa saya bisa membelikan apapun dengan duit saya sendiri. Mulai dari penawaran menjadi LO, memberikan pelajaran tambahan kepada beberapa orang, melakukan beberapa transaksi perdagangan, dan banyak lainnya. Dari hal tersebut saya mulai memenuhi segala keperluan hidup saya dengan sendiri. Dan saya juga jadi lebih suka berbagi. Merasakan mempunyai "tidak ada", membuatmu ingin selalu berbagi sehingga orang lain tak merasakan sakitnya mempunyai "tidak ada". Inilah yang dinamakan sebuah rasa syukur. Lama kelamaan saya merasa bangga, bangga telah mampu membuktikan bahwa kerja keras akan selalu memiliki hasil. Bangga karena telah membuktikan bahwa rasa syukur akan selalu berbuah manis.
Tuhan. Jangan lupakan Tuhan yang selalu setia bekerja dengan caraNya sendiri, namun tak pernah ada yang meleset. Tidak semua orang memang peka, namun kita harus belajar menjadi peka, untuk mengerti bahwa akan ada sebuah hadiah setelah ujian, akan ada sebuah kemenangan setelah pertandingan, walau terkadang kekalahan akan juga datang untuk mengingatkanmu bahwa kamu bukanlah apa-apa. Rasa syukur ini dapat dirasakan saat berbagi, bahkan untuk berbagi dengan dirimu sendiri tanpa menyusahkan orangtua-mu dengan hanya meminta dan melemparkan sebuah permohonan akan sesuatu. Janganlah suka menuntut. Sukalah bertanya. Bertanya akan hal apa yang mampu kamu berikan untuk dirimu sendiri. Bukan untuk orang lain. Saya belajar, ketika saya mampu memenuhi diri saya sendiri, saya mampu memenuhi orang lain pula. Belajarlah mandiri. Belajarlah untuk selalu mensyukuri. Karena tak semua orang memiliki apa yang kamu miliki.
Comments
Post a Comment