Skip to main content

Fase Kehidupan

      Kali ini saya membahas mengenai fase kehidupan. Fase dimana setiap manusia akan melaluinya, dengan sendirinya, alamiah. Mungkin semua sudah tahu, bahwa kita, sebagai manusia akan memiliki fase, melewati fase, yang tidak bisa dipercepat ataupun diperlambat, walau terkadang banyak manusia yang ingin mempercepat, atau bahkan memperlambat fase mereka, ketika mereka menikmati fase-fase tersebut.

     Didalam rahim, keluar, menjadi bayi, menjadi balita, anak, remaja awal, remaja akhir, dewasa awal, dewasa akhir, manula. Fase-fase kehidupan yang akan dilewati oleh kita-kita sebagai makhluk ciptaan Tuhan Yang Maha Esa. Banyak yang bilang bahwa menjadi bayi itu menyenangkan, enak, bahagia, tidak tahu beban hidup, tidak merasakan penderitaan, tidak tahu yang namanya dosa dan lain sebagainya. Ketika saya mendengar kata-kata seperti itu, saya berfikir tidak sama. Mengapa? karena bayi juga belum tentu menikmatio dirinya sebagai bayi. Susah untuk berbicara, tidak bisa mengekspresikan apapun dengan kata-kata, hanya bisa menangis untuk memberikan sebuah tanda.

     Anak-anak. Ada yang berkata bahwa menjadi anak-anak juga menyenangkan, taunya hanya bermain, tidak perlu mengerjakan pekerjaan rumah, tidak perlu membantu ibu, hanya melakukan pekerjaan santai saja seperti makan, minum, bermain sampai puas, dan hal-hal menyenangkan lainnya. Begitu juga lanjutnya fase akan berjalan, setelah menjadi anak-anak, remaja, dewasa, dan pada akhirnya semua manusia akan menua, dan lelah.

         

    Remaja-Dewasa. Remaja dan dewasa adalah fase dimana kita mulai menemukan jati diri. Akan ada mereka yang menemukan jati diri dengan cepat, ada juga mereka yang masih belum menemukan jati diri mereka hingga dewasa. Masa-masa inilah dimana banyak para perempuan dan para lelaki melakukan banyak eksperimen untuk menemukan apa yang mereka inginkan. Pada masa ini, saya tidak memungkiri untuk diri saya sendiri, saya akan mencari tahu apapun yang saya mau, melakukan apapun yang saya inginkan, sampai pada akhirnya saya menemukan yang paling tepat dengan hidup saya. Ini juga yang saya perhatikan dengan para remaja-dewasa diluar sana. Ada yang semangat mencari jati diri, ada yang tidak dan pasrah menerima takdir hidup.

     Pada masa seperti ini, banyak remaja-dewasa yang mengenyampingkan agama, maksud saya ialah tidak mengutamakan agama. Bukan berarti mereka tidak mematuhi ataupun tidak memiliki agama. Hanya saja mereka menikmati waktu, menikmati kehidupan mereka dengan bebas, karena mereka banyak yang merasa bahwa kesenangan mereka akan tidak pernah sejalan dengan yang namanya agama. Mereka menikmati segala bentuk kesukaan diri, tantangan diri, dan ego.

     Beberapa dari mereka, akan ada yang berhasil menemukan jati diri, berhasil menemukan passion diri, dan tujuan atau arti hidup mereka yang sesungguhnya. Sisanya, mereka yang tidak tahu arah, tidak menemukan jati diri, tidak menemukan arti dan tujuan hidup, sehingga memperlakukan hidupnya selayaknya orang biasa yang menerima takdir tanpa berusaha. Hal-hal seperti itu yang sebenarnya sangat disayangkan sekali, ketika Tuhan memberikan waktu untukmu merubah hidup, namun kamu tak bisa dan tak berusaha. Sebab itulah seharusnya fase remaja-dewasa ini bisa selayaknya menjadi fase perubahan.

     Manula. Manusia lanjut usia. Fase terakhir kehidupan, ketika semua manusia akan menjadi tua pada akhirnya. Jika saya bertanya kepada orang-orang diluar sana, jika tidak ada sebuah fase kehidupan, mereka akan memuilih untuk tetap muda, tetap berada di umur 17,18,19 tahun. Sebuah fase dewasa awal dimana kamu sudah bisa cukup matang dalam segalanya. Namun sayangnya tidak.
Fase ini, fase dimana kita akan merasa cepat lelah, cepat capek, cepat duduk, tidak tahan berlari dan berdiri. Fase dimana mannusia merasa hidup mereka akan berakhir, dan fase dimana para lansia berlomba-lomba mendekatkan diri kepada Tuhan.

     Saya tidak pungkiri, bahwa sangat banyak lansia yang saya cermati, yang berlomba-lomba mendekatkan diri pada Tuhan, memuji dan menyembah Tuhan. karena mereka merasa pekerjaan mereka di dunia telah usai. Mereka telah berjuang semasa hidup, menikah bagi yang memiliki pasangan, dan beranak-cucu hingga banyak. Dimana fase mereka merasa sudah harus mendekatkan diri dengan Tuhan. dan memperbanyak ibadah dan amal. Mungkin sedikit aneh. Bahkan saya sendiri juga terkadang merasa aneh dan bertanya mengapa para lansia baru mendekatkan diri saat mereka sudah tua saja, kenapa tidak dari muda, namun pada akhirnya saya mengerti. Mengerti bahwa mereka merasa mereka sudah cukup mengabdi untuk kehidupan mereka, untuk orang-orang disekitar mereka, dan saatnya untuk mendekatkan diri kepada Tuhan, karena itulah fase terakhir sebuah kehidupan.

Comments

Popular posts from this blog

Beruntungnya Memilikimu, Ini 10 Lagu yang Menggambarkan Perasaanku

Siapa sangka dizaman semaju ini, bahkan anak sekolah dasar saja sudah mengenal cinta ataupun istilah pacaran di dunia mereka. Walau memang sekolah dasar aku juga sudah mulai tertarik dengan yang namanya lawan jenis, tapi semua berbeda dengan tahap yang memang seharusnya. Saat itu, masih sekolah menengah pertama ketika pertama kali aku melirikmu, walau hanya dengan tatapan sekilas tapi aku tak pernah tahu ternyata kamu bukan cinta monyetku. Seiring dengan waktu, aku hanya merasa bahwa kamu milikku. Tak pernah tahu nyata atau tidak,  indah atau tidak, jelas atau buram, hanya saja hati selalu berkata bahwa kita memang selalu satu. Tatapan yang berbeda hari demi hari menunjukkan adanya sinar menuju arah terang yang membuatku selalu merasa berbunga setiap hari, dengan hayalan dan imajinasi nan tinggi yang selalu aku asah setiap hari. Tak tahukah kamu,  10 lagu ini akan selalu mengingatkan hatiku pada dirimu : Nothings  Gonna Change sversinya westlife yang feat dengan Diana ros

Pengalaman Pertama Demo Teaching: It was Fun!

Saya selalu percaya bahwa hidup kita Cuma sekali. Isilah dengan hal positive sebanyak yang kamu bisa. Apalagi jika orangtuamu memberikan kebebasan dengan istilah “bebas bertanggungjawab” (jika kamu pernah dengar istilah ini berarti main kamu udah cukup jauh); maka manfaatkanlah itu, lebarkanlah sudut pandangmu, dan bertemanlah, lalu mendengarlah, sebanyak yang kamu bisa lakukan. Hal positive yang dapat saya lakukan hari ini adalah demo teaching. Yey! Saya tamat dengan background titel kesehatan. Bahkan saya belum pernah mengajar kelas sebelumnya. Pernahnya ngajar namun hanya face to face; eyes to eyes (kelas private). Dalam hal mengajar tentu berbeda rasanya jika mengajar dengan kelas yang ramai, dibandingkan dengan mengajar hanya 1 atau 2 murid, yang biasanya akan lebih dekat dan pendekatan lebih intens. sumber: google Dengan ilmu yang lupa-lupa ingat. Tapi tentunya saya belajar dong sebelum demo teaching. Saya ga akan biarkan diri saya kelak memberikan informasi yang s

Pengalaman Join TOASTMASTER

Saya rasa teman- teman sekalian sudah pernah dengar ya tentang Toastmaster. Tapi kali ini saya akan menceritakan ulang taaupun menjelaskan kembali apa yang saya tahu dari sudut pandang yang saya miliki. Toastmaster adalah sebuah club internasional yang berada hampir dibeberapa negara besar, dan juga dikota-kota besar disebuah negara tersebut. Toastmaster juga dikenal sebagai organisasi nirlaba Internasional yang berasal dari Amerika Serikat dengan misi utama menyiapkan lingkungan dan situasi belajar yang positif dan menunjang pengembangan kemampuan komunikasi dan kepemimpinan para anggota yang berada didalamnya. Nah, berhubung saya dimedan, jadi saya ceritakan tentang kota ini saja ya. Nah di medan ini ada beberapa club toastmaster, walau saya belum tahu semua namanya, namun akan saya sebutkan beberapa, seperti: Medan First, Titanium, Phoenix, Medan Miracle Pidato Club, Polonia Toastmaster Club, dan mungkin ada lainnya tapi saya tidak tahu. Tiap-tiap club ini ada yang memiliki