Hai, udah lama ga ngeblog, dan mari kita
nge –blog-ing lagi. Well, harapan menjadi title hari ini dikarenakan setiap
manusia punya banyak harapan kan, bayangin deh di Indonesia aja masyarakatnya
udh 234.567.000 kurang lebih segitu banyak, dan kamu pasti bisa banyangkan kan,
kalau harapan itu adalah sebuah harta pasti semua masyarakat Indonesia tidak ada
yang miskin.
Bicarain soal harapan, sebenarnya saya
disini mau membahas tentang anak-anak kecil yang bertempat tinggal disebuah tempat
yang jauh dari perkotaan dan dekat dengan laut dan sungai. Kenapa saya membahas
tentang ini? Yuk kita cerita!
Semalam, tepatnya 09 November 2014 saya dan
teman-teman lainnya mengadakan bakti social di salah satu tempat di daerah
Medan, dan lokasinya berada sangat jauh dari keramaian kota, bahkan dari polusi
udara yang mencekam. Kami sangat senang berada disana, kami mengadakan bakti sosial
seperti pengobatan gratis, kami juga membawa dokter sebagai tempat
konsultasinya masyarakat, juga pengajaran senam kaki sehat, penyuluhan lansia,
pemeriksaan tanda-tanda vital, dan penyuluhan anak-anak.
Harapan yang saya bahas kali ini berkenaan
dengan anak-anak yang kami berikan penyuluhan. Saat kami melakukan penyuluhan
terhadap anak-anak disana mereka sangat antusias sekali terhadap hal tersebut,
kami memberikan penyuluhan bagaimana melakukan cuci tangan yang baik,
mengajarkan bagaimana menyikat gigi yang baik, juga ada nonton movie animasi bersama-sama
dengan mereka.
Hal yang paling menarik, ketika kami
mengajarkan bagaimana mencuci tangan dan menyikat gigi yang baik dengan
menggunakan musik, seperti yang kita tahu untuk merangsang anak-anak cara yang
gampang ialah dengan bernnyayi. Setelah melakukan penyuluhan, maka tindakan
kami selanjutnya ialah melakukan praktik secara langsung, kami pergi ke
lapangan dan melakukan cuci tangan dan menyikat gigi bersama-sama. Kami juga
membekali anak—anak tersebut dengan odol dan sikat gigi yang kami bawa kesana. Sungguh
sangat menyenangkan jika berbagi.
Harapan saya muncul untuk mereka, dan saya
yakin mereka juga punya harapan. Anak-anak kecil sebenarnya adalah harapan dari
bangsa yang tersirat. Namun, melihat kondisi mereka yang sangat jauh dari
perkotaan sungguh tidak mendukung perkembangan mereka. Anak –anak seperti mereka yang selayaknya bisa mendapatkan pendidikan yang total, tidak saya pungkiri bahwa disana juga ada
sekolah, dan bias membantu mereka, namun menurut saya itu saja tidak cukup
untuk bekal mereka di masa depan. Mereka masih butuh yang namanya pendidikan
pendukung, seperti bimbingan belajar, ataupun sosialisasi atau belajar creative.
Di masa kanak-kanak, hal yang paling penting untuk dibangun ialah kreativitas
mereka, namun mereka tak mendapatkannya disana, bahkan kehidupan sehari-hari
mereka pun jauh dari keadaan steril. Mereka masih tinggal di dekat sungai,
mereka mandi dan buang air besar di sungai, mencuci di sungai, bias dipastikan
bahwa kesehatan mereka pun tak bias dijamin baik, apalagi bagi anak-anak yang
masih rentan untuk terserang penyakit. Hal-hal kecil inilah yang disebut
harapan, yang sangat simple namun sangat membantu mereka. Andai saja pemerintah
lebih memerhatikan mereka yang berada di daerah pedalaman.
Comments
Post a Comment