Skip to main content

Ada Efek Ga Sih?

Mungkin gak aneh dengan judulnya kali ini “Ada Efek Ga Sih?” ya memang begitulah, kali ini diambil dari apa yang kejadian di hari ini, 11 November 2014.
Well, hari ini saya bersama sahabat-sahabat saya yang lainnya pada rencanaan untuk makan siang bareng, sekalian qualityi time sih, udah lama ga ngumpul bareng karena kesibukan masing- masing padahal udah satu kelas aja pun.

Nah, waktu kita mau makan bareng cari tempat makan, saya sama teman saya panggil saja namanya Van, kita berdua beranjak sejenak dan melangkahkan kaki menuju toilet, kamar mandi. Dan sampai nya disana ya biasalah pasti karena ada keperluan, mau itu kacaan, bedakan, dandanan, dan membuang apa yang perlu dibuang. Berhubung saya kebelet, sebab itu saya beranjak menuju toilet.

Saat kita berada di toilet, saya masuk duluan, dan ternyata Van tungguin saya karena ga ada yang memegang tas-nya. So, setelah saya udah siap Van yang masuk dan saya memegang barang bawaan-nya. Sewaktu Van masuk ke dalam toilet, saya memerhatikan seorang Ibu membawa anak lelakinya masuk kekamar mandi, lalu memasuki kamar mandi yang kosong dan berkata “yuk nak, ayuk masuk kita” dan si Ibu sembari menggendong barang bawaan anak-nya.

Kisah diatas, adalah kisah pertama. Saya pernah lagi memerhatikan kisah yang sama. Saat itu saya berada di salah satu mall di kota Medan, dan berada di toilet wanita juga. Banyak sekali karyawan-karyawan yang masuk ketoilet tersebut untuk berdandan siap-siap untuk bekerja. Baik itu yang ganti pakaian, memperbaiki dandanan make up dan rambut, dan banyak lainnya.

Beberapa saat kemudian, sama kejadiannya, seorang Ibu membawa dua anak lelakinya masuk kedalam kamar mandi wanita. Kalau tidak salah anak lelaki tersebut sedang duduk di bangku Sekolah Dasar yang saya kurang tahu kelas berapa. Mereka datang untuk masuk kekamar mandi, yang satunya datang untuk berganti baju, yang satunya lagi untuk buang air kecil, dan memang sih mereka berdua ditemani oleh ibunya di kamar mandi wanita tersebut

Dari dua cerita diatas, simple sih, mungkin bukan saya saja yang menyaksikan kejadian tersebut banyak terjadi dimana pun, di toilet mana pun. Namun mungkin beberapa masyarakat menggangggapnya hal yang biasa saja, atau mungkin dianggap hal yang wajar karena masih didampaingi oleh ibunya.
                                                        

Dari hal tersebut, timbul sebuah curiosity dalam diri saya yang menanyakan, apakah ada atau tidak dampak yang diterima oleh anaknya tersebut yang memiliki gender yang berbeda, masuk kedalam toileyt yang berbeda gender pula. Mungkin sepele, ya memang, bahkan saya rasa tidak ada yang keberatan soal anak-anak yang beda gender masuk toilet yang lainnya, namun tidak dengan saya. Saya berfikir sejenak, apakah anak lelaki tersebut tidak merasa aneh dengan kondisi orang yang berada disekitarnya saat dia berada ditoilet yang berbedam, bias anda bayangkan anak lelaki yang masih dalam usia golden yang akan mungkin memunculkan banyak pertanyaan didalam fikirannya. “Mengapa semuanya besar-besar ya (tingginya), kenapa rambutnya panjang ya, kenapa beda sama aku ya? Kenapa suka berdandan ya?” banyak pertanyaan yang akan muncul dibenak mereka yang akan mereka tanyakan selanjutnya kepada Ibunya.

Hal  yang paling menyedihkan adalah, ketika curiosity sang anak sudah muncul dan mereka mulai banyak bertanya dan Ibu berkata “sudahlah, kamu terlalu banyak bertanya, diam saja.” Kata-kata ini yang menghentikan rasa ingin tahu anak yang akan membuatnya mencari tahu sendiri.
 Bagaimana? Contoh, dia mulai memakai apa yang dipakai ibunya, memakai lipstick, bedak, atau bahkan pakaian. Mulai bertingkah laku yang berbeda, hingga anak tersebut menemukan jawaban atas pertanyaan besar di benak-nya, yang mungkin tanpa sengaja sudah membentuk pribadi yang berbeda dari dia yang sesungguhnya.


Hal sepele seperti ini suka sekali terabaikan oleh perhatian orang tua. Janganlah suka menghentikan curiosity anak anda. Ajaklah dia komunikasi sesering yang anda bisa. Jawablah segala pertanyaannya agar dia puas, namun jawablah dengan jawaban benar dan sesungguhnya. Jelaskan kepadanya secara perlahan. Untuk hal kekamar mandi, usahakanlah dia bawa ke dalam toilet yang memang sama gendernya dengannya. Jika memang dia bersama Ayah, biarlah Ayah yang membawanya ketoilet Pria, begitu juga sebaliknya. Karena kita terlalu  asik dengan hal besar, sehingga hal kecil kadang terabaikan. Bukankah benar?

Comments

Popular posts from this blog

Beruntungnya Memilikimu, Ini 10 Lagu yang Menggambarkan Perasaanku

Siapa sangka dizaman semaju ini, bahkan anak sekolah dasar saja sudah mengenal cinta ataupun istilah pacaran di dunia mereka. Walau memang sekolah dasar aku juga sudah mulai tertarik dengan yang namanya lawan jenis, tapi semua berbeda dengan tahap yang memang seharusnya. Saat itu, masih sekolah menengah pertama ketika pertama kali aku melirikmu, walau hanya dengan tatapan sekilas tapi aku tak pernah tahu ternyata kamu bukan cinta monyetku. Seiring dengan waktu, aku hanya merasa bahwa kamu milikku. Tak pernah tahu nyata atau tidak,  indah atau tidak, jelas atau buram, hanya saja hati selalu berkata bahwa kita memang selalu satu. Tatapan yang berbeda hari demi hari menunjukkan adanya sinar menuju arah terang yang membuatku selalu merasa berbunga setiap hari, dengan hayalan dan imajinasi nan tinggi yang selalu aku asah setiap hari. Tak tahukah kamu,  10 lagu ini akan selalu mengingatkan hatiku pada dirimu : Nothings  Gonna Change sversinya westlife yang feat dengan Diana ros

Pengalaman Pertama Demo Teaching: It was Fun!

Saya selalu percaya bahwa hidup kita Cuma sekali. Isilah dengan hal positive sebanyak yang kamu bisa. Apalagi jika orangtuamu memberikan kebebasan dengan istilah “bebas bertanggungjawab” (jika kamu pernah dengar istilah ini berarti main kamu udah cukup jauh); maka manfaatkanlah itu, lebarkanlah sudut pandangmu, dan bertemanlah, lalu mendengarlah, sebanyak yang kamu bisa lakukan. Hal positive yang dapat saya lakukan hari ini adalah demo teaching. Yey! Saya tamat dengan background titel kesehatan. Bahkan saya belum pernah mengajar kelas sebelumnya. Pernahnya ngajar namun hanya face to face; eyes to eyes (kelas private). Dalam hal mengajar tentu berbeda rasanya jika mengajar dengan kelas yang ramai, dibandingkan dengan mengajar hanya 1 atau 2 murid, yang biasanya akan lebih dekat dan pendekatan lebih intens. sumber: google Dengan ilmu yang lupa-lupa ingat. Tapi tentunya saya belajar dong sebelum demo teaching. Saya ga akan biarkan diri saya kelak memberikan informasi yang s

Pengalaman Join TOASTMASTER

Saya rasa teman- teman sekalian sudah pernah dengar ya tentang Toastmaster. Tapi kali ini saya akan menceritakan ulang taaupun menjelaskan kembali apa yang saya tahu dari sudut pandang yang saya miliki. Toastmaster adalah sebuah club internasional yang berada hampir dibeberapa negara besar, dan juga dikota-kota besar disebuah negara tersebut. Toastmaster juga dikenal sebagai organisasi nirlaba Internasional yang berasal dari Amerika Serikat dengan misi utama menyiapkan lingkungan dan situasi belajar yang positif dan menunjang pengembangan kemampuan komunikasi dan kepemimpinan para anggota yang berada didalamnya. Nah, berhubung saya dimedan, jadi saya ceritakan tentang kota ini saja ya. Nah di medan ini ada beberapa club toastmaster, walau saya belum tahu semua namanya, namun akan saya sebutkan beberapa, seperti: Medan First, Titanium, Phoenix, Medan Miracle Pidato Club, Polonia Toastmaster Club, dan mungkin ada lainnya tapi saya tidak tahu. Tiap-tiap club ini ada yang memiliki