Hari ini, tepatnya dari semalam, aku merasa ada yang aneh dari diriku. Sesibuk apapun aku berusaha mengisi hariku dengan aktivitas harianku, disela terdiam dan termenung, rasa itu muncul lagi. Sebuah rasa yang pernah aku ceritakan dulu, sebuah rasa yang aku katakana, bahwa aku sendiri tak mengerti. Kadang aku berfikir, apa ini yang namanya syndrome “pasca berpisah?” Apakah memang syndrome seperti itu memang ada? Kamu merindukan bercerita dengan seseorang yang “close enough to you” tapi there is no more that thing anymore. Aku berusaha meyakinkan diriku bahwa ini hanya sekedar syndrome saja, bahwa ini hanya menguji bahwa aku mampu atau tidak, menguji bahwa aku “masih tinggal” atau “sudah pergi untuk selamanya”. Rasanya, aku sengaja dibiarkan sendiri untuk mengerti bahwa diri ini satu-satunya harapan dan pundak yang layak untukku bersandar . Pemikiran dalam diri yang berkata bahwa “aku butuh “orang dekat” yang baru untuk ini semua” harus sirnah dan tidak ...
Seeking Knowledge Creates Courage