Skip to main content

Posts

Showing posts from December, 2016

Untuk Ibu, dari-ku yang juga (bermimpi) menjadi Ibu

Sudah 22 tahun hidup didunia dan untuk kesekian kalinya Ibu saya akan merayakan harinya yang kedua disetiap akhir tahun. Hari Ibu. Semenjak mulai dinas dirumah sakit, saya semakin (sebenarnya sudah) namun jadi semakin karena melihat bayaknya orang sakit yang datang silih berganti setiap hari. Kali ini, mari kita bahas mereka, wanita, seorang Ibu. Tak jarang saya menyaksikan orang lain kehilangan Ibunya, dan syukurnya saya masih punya kamu, Ibu. Ketika seseorang kehilangan Ibunya, anak lain diluar sana bahkan menelantarkan Ibi dengan cara: tidak membantu kerja khususnya kerjaan rumah, suka melawan, membantah, membentak, tidak memperdulikan. Saya heran kenapa masih ada beberapa dari kita, dan mungkin saya sendiri (masih) secara tidak sengaja meyakiti hati Ibu. Walau kadang yang Ibu inginkan hanyalah agar kita menjadi anak baik saja dan itu sudah cukup. Saya sudah menjadi tante, dan sejujurnya itu cukup membutuhkan sebuah kesabaran karena saya harus rela bangun lebih awal...

Kata-Kata Orang

Kata orang cinta itu adil Bisa datang kapan saja dan dimana saja Datang sesuai dengan waktunya Datang sesuai dengan cerminannya Kata orang (juga) cinta itu tidak adil Membiarkan yang kita cintai diambil oleh yang lain Membiarkan kita berkeluh kesah akan rasa Menangisi kisah yang tak sampai dipelukan Lalu aku harus apa Ketika kata orang semua bisa beda Kadang adil kadang juga tidak Kata orang selalu saja meragukan, mengambang Aku tanya langsung pada cinta Kata orang mana yang memang benar Cinta bisa apa Dia bilang aku harus menunggu Kata orang mana lagi Bahwa cinta harus menunggu Membiarkan rasa rindu membusuk membelenggu Menyabik-nyabik rasa hati menelusuk jantung Aku bosan dengan itu Dengan kata kata orang itu Yang bahkan adil dan tak adil hanya bayang semata Melambai-lambai membiarkan sesak didada