Mungkin saya, kamu juga, akan merasa kagum pada mereka, perempuan, yang mampu meletakkan 'perasaan' menjadi kebutuhan yang kesekian. Mungkin saya, kamu juga, merasa bangga melihat mereka yang tak pernah terlihat layu hanya karena tidak jadinya sebuah kencan, atau bahkan tidak memiliki teman berkencan. Mungkin saya, kamu juga, kita wanita, akan merasa bangga jika kita mampu menggunakan perasaan jauh dibawah logika. Maksud ku, kita seharusnya mendahulukan logika bukan? Mungkin saya, kamu juga, berharap bahwa kita sebagai wanita seharusnya ikhlas menghadapi apapun cobaan perasaan. Walau sampai saat ini saya bingung dan pusing tujuh keliling, mengapa wanita diciptakan penuh dengan perasaan. Mungkin saya, kamu juga, kita wanita berharap kelak untuk mampu mengendalikan diri dari atas sampai bawah. Mengendalikan diri dar...
Seeking Knowledge Creates Courage