Ada yang bilang, jatuh cinta hanya sekali, tak pernah dua
kali. Jika engkau merasa berlebih atau bahkan kekurangan, mungkin itu hanya bagian dari rasa kesepian. Aku berharap
engkau sudah memandangku dengan pandangan berbeda. Aku berharap aku masih sama
berartinya seperti dulu, tapi mungkin aku salah, dan aku akan berubah haluan
dengan tekad yang lebih kuat dari sebelumnya. Aku berdoa, kiranya Tuhan
mengirimkanmu jauh sejauh yang Dia bisa. Bahkan tak usah lagi berkomunikasi
denganku. Pergilah jauh, jika memang engkau akan kembali, maka engkau akan.
Aku berusaha merubah diriku untuk diriku. Memperbaiki diriku
untuk diriku. Dengan harapan engkau juga merubah dirimu untuk dirimu - ke arah yang lebih
baik. Kelak kita akan bertemu menjadi sepasang yang bahagia nan luar biasa.
Ku tau ini akan membuatku jatuh ketika yang kuharapkan hanyalah hayalan belaka.
Lama-lama aku merasa bahwa aku seharusnya berpindah. Tapi aku buta akan
keyakinan penuh yang tertanam dalam diriku. Engkau tau sedalam apa keyakinan
itu? Aku bahkan kecewa ketika menyadari bahwa engkau menjadi sepenting itu dihidupku.
Aku terus berusaha dan yakin engkau pasti akan berubah. Aku
juga pasti kan berubah. Aku berharap engkau akan menganggap sama berharganya
diriku seperti yang engkau perlakukan saat dulu. Tapi aku salah membentuk
persepsi didalam pikiran yang aku miliki. Mungkin ini saatnya bertekad yang bulat harus dan harus
dilaksanakan. Maafkan aku yang selalu berharap akan bertemu lagi denganmu.
Mengucapkan “see you” berlandaskan harap yang besar. Berharapkan keinginan untuk bertemu denganmu, menatap kedua amtamu langsung seperti biasanya,
mendapat pelukan hangat tanda rasa yang berat tak ingin berpisah, sayangnya,
sudah musnah ya?
Mari bantu aku mengucapkan selamat tinggal. Bertanda aku
harus meninggalkan walau aku merasa berat. Walau aku merasa sangat berat.
Bantu aku mengucapkan selamat tinggal agar tidak ada lagi sapa halus berbalut
kasih yang ku-ucap. Ini salah satu bentuk rasa kasih-ku, pada diriku, yang membiarkan aku percaya akan keyakinan yang kupendam sejak lama. Kelak aku harap engkau
bangga, bahwa ada seseorang yang pernah mengangumi mu sedalam ini. Kelak engkau
harus bangga, ada seseorang yang yakin seratus persen tanpa cela padamu.
Keyakinan yang bahkan lebih diyakininya dibanding
dirinya sendiri. Bantu aku untuk melangkah berbalik. Meninggalkan jejak yang
sudah lama harus terhapuskan ombak, tapi masih saja tetap ada karena
kuciptakan kembali.
Kiranya selamat tinggal kali ini mampu ku-ucap walau lewat
tulisan ini. Aku harap engkau membacanya. Karena aku tak sanggup lagi untuk
mengucap. Bacalah ketika engkau siap, aku tak ingin menambahkan beban pikiranmu
yang sedang berputar-putar disegala arah.
There is no more “see you again” baby sweetheart. It should
be started with “good bye, love”.
Ingat, kelak engkau harus bangga. Ada, dan akan selalu ada
yang yakin padamu. Majulah jalani prinsip hidup yang engkau dirikan tegak
didepanmu. Aku akan selalu mendukungmu,
apapun yang terjadi. Didalam hati. Didalam doa.
Comments
Post a Comment