Skip to main content

Posts

Showing posts from July, 2014

Moral Bangsa

Moral Bangsa Dalam bahasa Indonesia, moral ialah ajaran tentang baik buruk yang diterima umum mengenai perbuatan, sikap, kewajiban, akhlak, budi pekerti, susila, dsb. Menurut saya, nilai sebuah bangsa dinilai dari moral masyarakat yang berada didalamnya, untuk mengetahui apakah negara tersebut sudah cukup baik atau tidak memperdulikan keadaan bangsa. Mengapa saya membahas Moral? Mungkin sedikit aneh karena saya membahas moral jika tanpa ada alasan yang mendukung bukan? Saya akan membahas mengenai apa yang saya lihat dan saksikan tentang kejadian sehari-hari yang sudah menjadi kebiasaan beberapa masyarakat sekitar. Sudah menjadi hal biasa, ketika saya melihat bahwa banyaknya masyarakat yang sudah tidak perduli dan menganggap enteng akan segala peraturan yang ditetapkan oleh pemerintahan kota, atau mungkin bisa dibilang peraturan negara. Hal yang saya ambil ialah apa yang terjadi di jalanan kota, tepatnya keadaan lalu lintas yang masih saja dikenal buruk di Indonesia. Pa

Roselinda Esrawaty Manurung

Hai, Mungkin aneh kali ini saya membuat judul Roselinda. Ya, Roselinda adalah sebuah nama dari seorang perempuan yang adakah sahabat saya sendiri, Roselinda Esrawaty Manurung. Kali ini saya tidak ingin menulis tentang hal-hal lain yang biasanya saya alami dan cermati sendiri, ya walaupun sebenarnya ini juga hal yang saya alami didalam hidup saya. Roselinda adalah gadis yang baik. Dia sangat unik dengan rambutnya yang keriting. Dia adalah anak dengan satu-satunya yang berambut keritung dirumahnya, Begitu juga dengan kami. Diantara kami berlima (sahabat) hanya Roselinda lah yang memiliki rambut keriting, ada sih Vania, tapi dia selalu catok saat kekampus, makanya teman-teman yang lain ga tau kalau sebenarnya vania itu juga keriting. Well, Aku bertemu dengan Rose, Kibo. Kibo adalah panggilan sayang yang sering kami ucapkan saat memanggilnya, bahkan jarang sekali bagi saya untuk memanggilnya Rose. Saya dan kibo bertemu saat kami masuk kuliah, saya ingat waktu itu kami duduk bersebel