Beberapa hari yang lalu saya mau masak telur dadar dan udah ngaduk 2 telur yang lama dengan yang baru saja dibeli. Pertama saya ga perhatiin kalau telur yang baru ada aneh- anehnya, tapi setelah saya bawa keruang tamu dan saya makan, ternyata rasanya aneh dan bentuknya sedikit lebih elastis ketika dibelah-belah.
Karena penasaran saya buka 1 telur lagi, bahkan 2 telur, untuk membuktikan apakah yang saya beli ini palsu apa asli. Apalagi waktu itu belinya 2 kotak, eh maksudnya 1 papan telur, isisnya 30. Kan rugi sekali kalau memang 30nya semua itu pada palsu.
Untuk mengetes telur yang satunya, saya pun memasak telur lainnya dan ketika dimasak telur ini (yang palsu) ketika dibalikkan untuk memasak sisi yang satunya, hanya dengan mengambil satu sisi, semua isi tertarik dan terbalik dengan mudahnya, sangat berbeda dengan telur yang lama, yang lebih asli. Warna kuningnya pun sangat pucat sekali, jika ditekan tekan beberapa kali dengan tekanan sedikit cepat dan kuning telurnya lama sekali lepas, saya dan ibu beserta adik curiga akan keadaan telur.
Beberapa hari setelahnya kami memutuskan untuk merebus, dengan keyakinan bahwa tidak semua telur itu sama dan bisa saja dicampur. Setelah direbus dan dikupas dari cangkangnya, beberapa telur terlihat tidak dalam keadaan kosong disalah satu sisi, namun keduanya sama penuh, dimana kemarin dari sebaran- sebaran juga mengatakan bahwa telur palsu itu kalau direbus akan bulat seutuhnya, ataupun lonjong seutuhnya, dan kuningnya pucat, dan baunya bukan bau telur.
Berikut gambar yang mungkin dapat membantu referensi agar lebih hati-hati dalam mengkonsumsi telur-teluran.
Karena penasaran saya buka 1 telur lagi, bahkan 2 telur, untuk membuktikan apakah yang saya beli ini palsu apa asli. Apalagi waktu itu belinya 2 kotak, eh maksudnya 1 papan telur, isisnya 30. Kan rugi sekali kalau memang 30nya semua itu pada palsu.
Untuk mengetes telur yang satunya, saya pun memasak telur lainnya dan ketika dimasak telur ini (yang palsu) ketika dibalikkan untuk memasak sisi yang satunya, hanya dengan mengambil satu sisi, semua isi tertarik dan terbalik dengan mudahnya, sangat berbeda dengan telur yang lama, yang lebih asli. Warna kuningnya pun sangat pucat sekali, jika ditekan tekan beberapa kali dengan tekanan sedikit cepat dan kuning telurnya lama sekali lepas, saya dan ibu beserta adik curiga akan keadaan telur.
Beberapa hari setelahnya kami memutuskan untuk merebus, dengan keyakinan bahwa tidak semua telur itu sama dan bisa saja dicampur. Setelah direbus dan dikupas dari cangkangnya, beberapa telur terlihat tidak dalam keadaan kosong disalah satu sisi, namun keduanya sama penuh, dimana kemarin dari sebaran- sebaran juga mengatakan bahwa telur palsu itu kalau direbus akan bulat seutuhnya, ataupun lonjong seutuhnya, dan kuningnya pucat, dan baunya bukan bau telur.
Berikut gambar yang mungkin dapat membantu referensi agar lebih hati-hati dalam mengkonsumsi telur-teluran.
Comments
Post a Comment