Tanggal 31 Maret 2017 kemarin saya dan beberapa teman berangkat untuk cek lokasi tempat kami melaksanakan tugas selanjutnya disebuah puskesmas. Bergegas langsung berangkat ke tempat makan karena sudah siang sekali. Singgah disebuah tempat makan yang didepannya ada Museum Negri kota Medan. Sebenarnya saya sudah pernah kesana namun hanya sekali dan itu gelap sekali. Akhirnya kami bersama memutuskan untuk masuk dan berkunjung berhubung masih banyak dari kami yang belum pernah berkunjung sama sekali.
Lokasi Museum Negri kota Medan ini berada di jalan H.M Joni No 51 biasanya dikenal dengan jalan gedung Arca. Lokasi yang cukup strategis, dekat juga dengan stadion teladan kota Medan tempat bertandingnya pesepak bola asal Medan, PSMS.
Biaya yang dikenakan saat masuk ke museum tidaklah mahal. Hanya RP. 2000,- per orang dan kita sudah bisa menikmati segala isi didalamnya. Museum ini terdiri dari 2 tingkat. Pertama kali masuk setelah 10 tahun yang lalau menginjakkan kaki di Museum, semuanya sudah berubah total menjadi visit-able sekali. Ruagan yang dahulunya sangat gelap sekali, sekarang sudah terang dan berkuramg unsur mistis yang kita rasakan. Banyak juga yang sudah bertamnbah. Saat dulu saya masuk belum ada terlihat perkenalan tentang suku dan juga sejarah masing-masing suku di sumatera utara ini, khususnya.
Tata letak ruang didalam Museum juga sangat rapi sekali. Dilindungi dengan petak-petakan kaca agar tidak bebas pengunjung dalam menjamah segala peninggalan sejarah. Baik mengenai suku bangsa, ada juga tentang mata uang dulu kala, ada juga tentang kitab-kitab besar yang sudah lama sekali, juga beberapa peninggalan Thailand. Di ruangan lainnya ada juga bagian keterangan tentang gubernur kota medan. Dari awal hingga yang terakhir kali dilantik. Ruangan yang bertingkatkan 2 tersebut sangat menarik dan penuh ilmu.
Saya juga senang sekali ketika datang dikelilingi oleh beberapa anak sekolah dasar. Mereka ada tugas dari sekolah sepertinya, mengelilingi ruangan tersebut dan mencatati apa yang diperlukan. Sejak dini mereka diingatkan tentang perjuangan pahlawan, adanya beban yang masih perlu kita jaga, hasil kerinhgat dari para pahlawan kita. Mereka juga belajar tentang banyaknya peninggalamn jaman dahulu, setiap sisi dari ruangan berhasil mereka kelilingi.
Enak sekali rasanya jika memang setiap anak disekolah dasar dapat dikenalkan langsung kepada sejarah perjuangan. Mengingatkan kita kembali akan sebuah nasionalisme yang hampir pudar. Lebih baik lagi jika anak kita tumbuh secara alamiah. Tumbuh bersama alam dan ilmu pengetahuan pembentuk pikiran berat. Membawakan anak-anak kemabli dan mengenali mereka tidak hanya pada satu museum namun museum-museum lainnya. Menjadi pelurus bangsa dengan semangat nasionalisme yang tinggi.
Comments
Post a Comment