Ini salah satu perjalanan kisah profesi NERS yang saya jalanai. Sebenarny amasih berani-berani-takut dalam menceritakan semua dari sudut pandang saya, takut jika ini terkesan menjelekkan, ataupun memperburuk suasana yang telah ada.
Sebelumnya saya sudah dinas selama 3 bulan disebuah RSUP, dan setelah itu saya harus berpindah ke RSUD untuk mengambil kasus yang lainnya, tentu berbeda. Awalnya masuk tepat pada 02 Januari 2017, antara sanggup ga sanggup karena masih awal tahun, bawaannya udah pengen dirumah aja gausah pergi dinas, tapi ya namanya tugas.
Saat kami, saya dan teman-teman masuk tentunya sedikit takut, karena sudah banyak kena paradigma dari teman-teman bahwa tempat ini cukup menyeramkan, kadang yang buat seram itu ya sumber daya manusia yang bekerja didalamnya. Sebelumnya juga, yang saya tahu bahwa di RSUD ini banyak sekali pegawai honor dari pada pegawai tetap, setau saya sih, karena saya belum survey.
Karena saya anggap bahwa RSUP itu sangat bagus sekali, saya menganggap RSUD ini sebagai rumah asing. Banyak sekali ssitem yag berbeda, dari cara kerjanya, SOP yang terkesan amburadul dan tidak terterapkan dan banyak lainnya.
Jika waktu itu saya di RSUP maka yang paling saya banyak temui datang ke pasien yaitu PPDS, Dokter yang sedang ambil spesialis. Bahkan mereka ada jam jaga juga, stand by untuk pasien. Namun, ketika saya di RSUD yang kebanyakan bejibun yang saya lihat adalah ko-as, sedangkan PPDS hampir tidak ada jaga, artinya kebanyakan mereka hanya tampak pagi saja. Lebih mengherankan saya lagi adalah yang memegang pasien di tempat tersebut bukanlah PPDS (hampir 24 jam yang stand by hanyalah ko-as), namun ko-as. Saya bukannya menyepelekan kemampuan dan ilmu mereka, yang namanya belajar ya pasti harus dituntun, apalagi jika menyaut nyawa manusia.
Saya yang sudah tersusun rapi paradigma kerja sesuai SOP dan baik di RSUP tentunya merasa asing dan kesal dengan tempat yang baru ini. Bayangkan saja jika nyawamu berada ditangan orang yang bahkan tau-tidak tahu- karena masih belajar. Berhubung hidup cuman sekali, hati-hati saja mempercayakan orang ataupun tempat dalam mengurus nyawamu.
Comments
Post a Comment