Diawali dari memikirkan diri sendiri dan juga mengamati apa yang terjadi disekitar saya, akhirnya saya memutuskan untuk menulis tulisan ini. Pada awalnya, saya tidak setuju kalau semua mengatakan bahwa wanita/perempuan itu semuanya adalah matre. Namun, seiring dengan berjalan-nya waktu saya menyadari bahwa perkataan tersebut memang benar adanya. Tapi tunggu dulu, disini saya akan menjelaskan mengapa saya memutuskan untuk setuju dengan perkataan tersebut.
Bagi saya karakter wanita itu dibagi atas dua, yaitu wanita yang baik dan wanita yang tidak baik. Maaf jika perkataan sebelumnya terlalu mainstream, tapi percaya saja itu hanya saya dramatisir. Wanita matre yang termasuk dalam kretaria baik (wanita realistis) adalah wanita yang menurut saya menuntut keuangan memang dalam hal wajar. Wanita yang mengincar duit anda bukan untuk-nya, tapi untuk generasi penerus kalian nantinya (re : anak) . Karena wanita baik ini adalah wanita pemikir yang nantinya sangat memikirkan masa depan sang anak walau anak itu sendiri sebenarnya belum ada. Dan tipe perempuan seperti ini adalah wajar, dan menurut saya ini tertoleransi. Mungkin tidak semua wanita akan menuntut anda super kaya, intinya kalian mau berusaha membiayai dia dan jangan mudah menyerah. Selanjutnya, tipe wanita matre yang mendapat predikat tidak baik ialah wanita yang dari awal mendekati anda dengan memperhatikan apa yang anda punya yang bisa menguntungkan-nya. Menurut pandangan saya sejauh ini, wanita yang sepertoi ini nantinya sangat sulit menjadi Ibu, karena dia sudah terbiasa mengambil keuntungan selalu untuk dirinya, dan beberapa wanita terbawa hingga menjadi Ibu. Walaupun tidak bisa dipungkiri beberapa dari mereka pasti akan ada yang berubah nantinya.
Setelah menelaah hal tersebut, saya cukup menerima jika dikatakan bahwa wanita itu memang pada nyatanya adalah matre. Dan saya adalah salah satu wanita yang baik tersebut (wanita realistis) karena saya juga tidak ingin menikahi seseorang yang tidak mampu berusaha bahkan tidak sanggup menghidupi masa depan. Karena anak ada bukan untuk dikasih makan batu, karena sekarang sudah zaman globalisasi. Well, terima kasih sudah membaca. Sebenarnya ini hanya dikutip dari sisi pandang saya, tidak memungkiri wanita lain memiliki perspekif yang berbeda. Jika ingin mengomentari dan mengoreksi tentu sangat diterima. Selamat membaca!
Comments
Post a Comment