Mungkin ga asing lagi di telinga kita, bahwa akhir-akhir ini pemerintah mengatakan, ataupun dapat dikatakan menganjurkan yang namanya tes keperawanan untuk para pelajar yang ingin masuk sekolah.
Okay, well. Mungkin maksudnya baik, sangat baik, dimana disini para pemerintah mengharapkan students are afraid of the news, jadi mereka bakal jaga diri baik-baik, trus ga bakalan nge-seks, and still virin finally. Mungkin di Mindset pemerintah begitu, mungkin ya, mungkin. Tapi ga tau sih nyatanya bagaimana, karena sejauh ini yang saya tau, pemerintah belum membuat jelas alasannya mengapa. Sebenarnya juga saya belum tau juga, siapa sebenarnya yang membuat ini menjadi usulan yang sampai kemuka publik, yang seharusnya dipikirkan dua kali sebelum di publish.
Keperawanan? Honestly, i think this is useless. Buat apa coba diadakan tes keperawanan untuk masuk ke sebuah sekolah, so??? trus yang ga perawan dicantumin di papan pengumuman gitu? trus kalau ga perawan lagi ga dikasih ijin sekolah? kalau gini mah, yang ada pendidikan untuk masyarakat makin anjlok, hak-hak kemanusiaan malah siemakin tidak nampak.
Buat sang pembuat keputusan yang seperti ini, seharusnya ditunjukkan ke publik, apa maksud dan tujuannya diadakan hal tersebut. Sebelumnya juga beliau/ mereka harus berfikir panjang, apa-apa saja yang akan timbul jika ini diterapkan. Akan banyak, bahkan semakin banyak konflik yang akan bermunculan.
Saya pernah nonton do tv, seorang ibu diundang untuk berbicara dipublik, atau dapat dibilang sebagai salah seorang ibu yang mewakili masyarakat lainnya. Ketika si pembawa berita bertanya, "Apakah ibu juga setuju akan hal ini? jika siswa dilakukan tes keperawanan?" Lalu si Ibu menjawab "tentu tidak setuju, saya mengandungnya 9 bulan, lelah membesarkan anak saya, lalu hanya masuk sekolah pun pakai tes keperawanan? tentu saja saya tidak setuju."
Dari jawaban di atas, sang Ibu jelas-jelas menolak akan adanya tes tersebut. Normal saja, semuanya semakin aneh dan tidak terkendali. Bahkan ada salah seorang teman saya yang lulus di kedokteran Universitas Negri juga mengatakan bagus, dan dia setuju akan adanya hal itu, dia mengatakan, "kita orang timur, dan baguslah diadakan hal seperti itu". Lalu saya bertanya dalam hati, apakah semua budaya orang timur itu baik-baik?? apakah semua budaya barat itu buruk-buruk???? Tentu jawabannya TIDAK!!!
sesungguhnya, budaya bukanlah menjadi alasan yang tepat untuk hal seperti ini. Secara medis saja, keperawanan seorang wanita saja sulit untuk ditentukan, bagaimana lagi pemerintah?
Comments
Post a Comment