Well, mungkin balik kejudul yang sudah saya buat di atas " Secangkir Makna Kehidupan". Saya akan berbagi beberapa kisah ataupun pengalaman yang sudah saya dapatkan selama sebulan penuh tepatnya pada bulan yang lalu. Tepatnya bulan puasa. Saya berkeputusan untuk mencari sebuah pengalaman untuk menambah kedewasaan diri sendiri, dengan cara menjadi karyawan disebuah perusahaan swasta, tepatnya MDS.
Saya menjadi karyawan bukanlah dengan tahap yang mudah, sama seperti para pekerja pada awalnya, harus mencari lowongan pekerjaan, menyiapkan yang namanya surat lamaran, mengirimkannya, menunggu kabar, lalu masuk menuju tahap wawancara. Puji Tuhan, Saya tak pernah sangka bahwa sayan akan dipanggil untuk wawancara dan masuk kedalam tahap selanjutnya, akhirnya saya diterima sebagai karyawan dan saya langsung bekerja.
Saya bekerja disana dengan lagak anak baru, karena sesungguhnya saya memang anak baru. Saya belum tahu sama sekali bagaimana menjadi seorang karyawan, dan saya harus bertindak seperti apa, saya sama sekali tidak tahu, akhirnya.. pada hari pertama saya diperkenalkan ke beberapa karyawan lainnya, istilahnya sosialisasi, dan saya mengikutinya dengan baik. Selama saya bekerja, saya ditempatkan disuatu brand jeans ternama "L".. brand yang terkenal dengan fashion-nya, dan kualitas asal Spain yang bagusnya lumayan baguslah. Saya belajar banyak hal tentang L itu, sebenarnya tidak tentang L-nya, tapi tentang apa yang saya rasakan selama bekerja disana.
Awal-awal saya menapaki pekerjaan disana, saya menagis hampir tiap malam, saya merasakan lelah yang tak kunjung reda, menjalankan pekerjaan yang sakitnya sampai seperti ini. Saya menyadari banyak hal sejak saat itu, saya sadar bahwa mencari sesuap nasi bukanlah hal yang mudah, mencari duit untuk makan sehari-hari tidaklah hal yang gampang. Mungkin dulu sangat gampang berkata bahwa "ga gampang cari duit" namun sekarang, setelah saya terjun langsung didalamnya, saya lebih tahu lagi bagaimana rasanya.
Makna yang begitu banyak saya tarik kedalam diri, saya sangat bersyukur diberi berkat oleh Yesus, diberikan berkat kepada orang tua saya untuk membiayai sekolah hingga perguruan tinggi, dan disisi lain saya bersyukur, bahwa masa tua saya tidak akan saya habiskan menjadi seorang pegawai seperti ini. Bukannya menghina ini sebagai pekerjaan, namun saya merasa bahwa hidup dengan bekerja seperti ini bukanlah mudah, dimana kamu menjadi punya waktu dengan keluarga sangatlah minim, mempunyai waktu istirahat yang tidak terlalu cukup, libur hanya empat kali dalam sebulan, dan bekerja setiap hari tanpa mengenal yang namanya 'weekend'. Saya terus berfikir dan tak henti untuk mencoba lebih bersyukur lagi, ternyata saya lebih beruntung diberikan Tuhan berkat sampai sejauh ini.
Inilah secangkir makna kehidupan yang saya maksud, dimana terkadang kita memang harus menjalani kehidupan orang lain untuk benar-benar mengerti keadaan mereka, penderitaan mereka, perasaan mereka. Dimana kita dapat lebih mengenal jauh, bahkan lebih jauh lagi, agar kita dapat sadar, bahwa sekurang-kurangnya kondisi yang kita alami, selalu pasti ada mereka yang lebih kurang dari kita, dimana kita tak punya cukup alasan lagi untuk mengeluh. Cobalah untuk tetap kuat dan bangkit dari sedikit makna yang telah saya petik sendiri, dan saya akan terus belajar dari ini.
Comments
Post a Comment