Ada saatnya dimana kita saling berfikir untuk memantaskan diri. Merasa belum layak satu sama lain, merasa belum pantas dan baik. Memilih jalan masing-masing bukan berarti tidak akan bertemu lagi, walau mungkin siapa yang tahu pada akhirnya bisa bersatu, atau bahkan hanya sekedar teman saja.
Mengagumimu setiap hari bukanlah salahku. Aku sudah kata pada hatiku untuk berhenti melakukannya setiap waktu lenggang yang dia punya. Aku sudah katakan agar dia bisa pandai dalam mengalihkan diri, tapi dia selalu keras kepala dan mementingkan egonya sendiri. Hati berkata, dia juga berhak untuk diperhatikan dan dihargai, memberi dia waktu sejenak dan menikmati rasa yang dia miliki sendiri. Apalah dayaku yang selalu bisa mengalah pada hati.
Terkadang kamu terlihat sebagai pelangi. Walau jauh, sudah cukup dikagumi dan membuat yang melihatnya merasa bahagia. Warna-warni yang engkau tampilkan terasa sungguh mempesona. Namun tak dipungkiri, engkau juga seperti mawar, mempesona namun berduri. Jika aku tak teliti, maka aku akan terluka dengan tindakan yang aku sebabkan sendiri. Tapi ini hanyalah sebuah pilihan perspektive diri, memilih dari segi mana hatiku melihatmu. Walau dari 10 kebaikan kadang kita hanya fokus pada 1 keburukan. Hingga akhirnya kita sadar bahwa 9 lainnya sudah sangat cukup melengkapi. Apalah dayaku manusia yang belum sempurna ini, karena daya penyesalan selalu saja datang terlambat.
Karena tak bisa menyentuh pelangi, aku hanya bisa menikmatinya dari jauh. Mengagumi setiap warna yang disinarkan dengan indah.
Walau hanya datang sekejap dan setelah hujan, namun pada akhirnya yang dijanjikan pastilah rasa bahagia.
Walau kadang rasa rindu ingin menggapai selalu datang menghampiri, hanya doa tempatku mengadu dan menyebut namamu dengan syahdu.
Walau doa hanya sekedar kata, tapi doa selalu menyiratkan sebuah kejujuran. Apalah dayaku yang tak mampu mengecohi Tuhanku akan rasa rindu yang kupendam untukmu. Tapi sejauh ini, itulah yang bisa aku lakukan. Menyebutmu dalam diam. Karena doa, adalah tempat mengadu setiaku akan rindu yang tak tersampaikan ini, untukmu.
Dariku, yang hingga saat ini masih mengagumimu.
Comments
Post a Comment